Qingdao, Tiongkok, CNN Indonesia -- Teknologi 4G LTE yang rencananya akan digelar oleh perusahaan telekomunikasi Smartfren pada kuartal ketiga 2015 mendatang, tak membuat jaringan CDMA tergerus atau malah dimatikan.
Senior Advisor Smartfren, Rodolfo Pantoja mengutarakan bahwa pasar CDMA masih terus bertumbuh dan akan terus ada hingga beberapa tahun ke depan.
Baca juga: Tak Lama Lagi Smartfren Gelar 4G LTE
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"CDMA masih menciptakan pendapatan bagi perusahaan sekitar 30 persen. Kami ciptakan pasar CDMA yang berhasil di Indonesia," tutur Rodolfo saat diwawancara oleh awak media di Qingdao, Tiongkok.
Perangkat keluaran Smartfren yang mengusung CDMA sampai saat ini adalah seri Andromax. Nantinya pun Smartfren akan meluncurkan produk Andromax terbaru yang mendukung 4G LTE.
Sedikit bocoran, handset 4G LTE keluaran Smartfren tetap akan memiliki kemampuan kartu SIM ganda, yakni CDMA dan 4G LTE itu sendiri. Uniknya, kartu SIM CDMA akan tetap berukuran normal atau makro, sedangkan slot kartu SIM untuk 4G LTE adalah ukuran mikro.
Pihak Smartfren berharap, setelah jaringan 4G LTE berhasil digelar, perusahaan mampu menggaet pengguna kira-kira sebanyak 10 hingga 20 persen. Sejauh ini, ada sebanyak 12 juta pelanggan Smartfren, di mana hampir enam jutanya adalah pengguna ponsel pintar Andromax.
Smartfren akan menggunakan teknologi 4G LTE jenis FDD (Frequency Division Duplex) di spektrum frekuensi 850 MHz yang mereka miliki, kemudian TDD (Time Division Duplex) di spektrum 2.300 MHz yang akan dihuni Smartfren dalam waktu dekat.
Untuk FDD, proses
uplink dan
downlink menggunakan frekuensi yang berbeda. Sementara TDD, menggunakan frekuensi sama untuk
uplink dan
downlink dalam waktu yang bersamaan, hanya saja TDD menerapkan pengaturan waktu.