Qingdao, Tiongkok, CNN Indonesia -- Smartfren sebagai perusahaan telekomunikasi di Indonesia tak lama lagi akan berperan dalam penerapan jaringan 4G LTE. Anak perusahaan Sinar Mas Group ini akan menerapkan salah satu strategi agar penetrasi 4G cepat tersebar di masyarakat Tanah Air yakni dengan tidak menaikkan tarif layanan data.
Rodolfo Pantoja selaku Senior Advisor Smartfren menghimbau bahwa sangat penting bagi para penyedia operator agar memerhatikan soal tarif layanan data di jaringan 4G LTE yang akan dikonsumsi oleh para pelanggan.
"Operator harus berhasil mengelola tarif. Jangan mentang-mentang sudah 4G lantas tarif menjadi mahal," kata Rodolfo kepada sejumlah awak media di Qingdao, Tiongkok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pengguna Smartfren Segera Cicipi 4G LTEPendapat Rodolfo ini disetujui oleh Roberto Saputra yang menjabat sebagai Head of Brand and Corporate Marketing Communication Smartfren. Roberto mengatakan, karena sudah jaringan 4G LTE lantas dimanfaatkan untuk pemasangan harga premium sekitar 15 sampai 20 persen lebih mahal seperti biasa.
Smartfren diakuinya, berkaca pada pengalaman di negara-negara lain yang sudah lebih dulu menggelar jaringan 4G LTE, seperti Korea Selatan dan Tiongkok.
"Di India pernah mencoba menaikan tarif layanan data 4G, namun gagal karena penggunanya tidak mengalami peningkatan drastis. Nah, operator Indonesia seharusnya bisa memberi harga terjangkau agar konsumen bisa merasakan pengalaman 4G terbaik," tutur Roberto.
Baca juga: Tarif Data LTE Bakal Disamakan dengan 2G dan 3G?Smartfren bakal memanfaatkan spektrum frekuensi 850 MHz untuk menggelar 4G LTE, dan 2.300 MHz yang akan didapatkan setelah mereka migrasi dari spektrum 1.900 MHz.
Perusahaan telekomunikasi itu menyatakan siap mengkomersilkan 4G LTE pada kuartal ketiga tahun 2015 ini.