Jakarta, CNN Indonesia -- Ilmuwan Tiongkok menemukan satu spesies dinosaurus baru, dengan sayap seperti kelelawar. Temuan ini diharapkan bisa mengungkapkan bagaimana dunia dinosaurus berevolusi menjadi burung.
Berdasarkan spesimen fosil, yang ditemukan di Provinsi Hebei satu dekade lalu, itu ilmuwan memperkirakan dinosaurus seperti burung sudah eksis setidaknya pada 160 juta tahun lalu.
Seperti dilansir CNN dari jurnal Nature, Kamis (30/4), makhluk bersayap itu memiliki bobot 230 gram saja dan panjangnya 63 centimeter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Xu Xing, ahli paleontologi dari Institut Paleontologi dan Paleoantropologi Vertebrata Tiongkok, yang menulis studi itu, kepada CNN mengatakan fosil makhluk itu telah menggarisbawahi kompleksitas evolusi.
Dinamai dengan Xi qi, yang artinya “Sayap aneh” dalam bahasa Tiongkok, Xu mengatakan fosil itu adalah dinosaurus paling awal yang memiliki kapasitas untuk terbang. Meski diduga, sang makhluk kurang berhasil terbang.
Soalnya, tak seperti dinosaurus yang seperti burung, sayap Xi qi itu terbuat dari membran, seperti halnya kelelawar. Jadi bukan dari kumpulan bulu sayap.
“Dia tidak (berevolusi) menjadi burung yang kita lihat sekarang, dia mencoba tapi gagal,” kata Xing. “Itu adalah sebuah eksperimen yang gagal.”
Meski ada sayapnya, belum diketahui apakah si makhluk bisa mengepakkannya seperti burung atau justru memakainya untuk meluncur saja.
Fosil itu kini disimpan di sebuah museum di Provinsi Shandong. Langkah selanjutnya adalah mencoba menemukan fosil dari makhluk yang serupa untuk makin memahami soal kemampuannya terbang.