Jakarta, CNN Indonesia -- Dikenal sebagai ponsel pintar untuk kalangan pebisnis yang 'tak sengaja' masuk ke kalangan pengguna rumahan, BlackBerry ingin kembali ke trah awal dimana dahulu mereka dikenal.
Memang sejak berganti nahkoda ke Jhon Chen sebagai CEO BlackBerry, dia membawa perusahaan tersebut bergerak untuk lebih menjual jasa di Segmen enterprise.
Maka dari itu bukan sesuatu yang mengejutkan bila kini BlackBerry Enterprise Service (BES) menjadi salah satu andalan vendor tersebut untuk berjualan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dahulu BES 5 hanya berjalan untuk pengguna BlackBerry saja, kini makin berkembang sampai saat ini sudah BES12 semua sistem operasi bisa berjalan dengan BES," kata Managing Director BlackBerry Indonesia Sofran Irachmni, di sela
BlackBerry Enterprise Interview.
Karena menyasar perusahaan tentu saja perlakuan yang diberikan di BES ini berbeda dengan sistem operasi BlackBerry di kalangan konsumen. Kuncinya ada di satu perangkat dengan dua 'kamar'.
Jadi pengguna BES 12 bisa memisahkan untuk kepentingan pribadi dengan kepentingan pekerjaan, hanya dengan melakukan
switch dalam satu device saja.
"Ketika masuk ke mode BES untuk pekerjaan maka semua
email hingga aplikasi yang terinstal dienkripsi jadi sangat aman. Pemilik perusahaan pun dapat memantau dan melakukan tindakan apabila BlackBerry milik salah satu karyawan hilang," katanya.
Cara kerjanya cukup sederhana dengan perlindungan keamanan yang dijamin tentu saja. Sofran mengatakan, pengguna BES akan masuk ke server yang mampu menampung sekitar 25 ribu pengguna yang kemudian dapat dikendalikan oleh satu monitor terpusat.
"Keamanan menjadi kunci kamu melakukan transformasi dari berjualan
device ke
non-device. BES dapat berjalan di semua platform dan tentu saja kami terkenal karena keamanannya," tekannya.
Soal harga, boleh dikatakan BES 12 datang dengan banderol yang bersaing. Dia menyebut US$ 125 per perangkat untuk seumur hidup dan US$ 70 per perangkat selama setahun.
Sofran menambahkan"Pangsa pasar di sini masih besar. Banyak sektor yang kami incar seperti perbankan, oil dan gas serta telekomunikasi di antaranya."
(eno)