Bali, CNN Indonesia -- Perusahaan telekomunikasi Smartfren tidak berencana mengubah tarif layanan Internet sekalipun nanti mereka telah menyediakan 4G LTE yang dijadwalkan komersial pada semester kedua 2015.
Langkah yang dilakukan Smartfren ini serupa dengan operator telekomunikasi lain yang tidak berencana mengubah tarif sekalipun 4G LTE telah hadir.
Menurut Presiden Direktur Smartfren Telecom, langkah ini dilakukan sebagai bagian edukasi teknologi baru terhadap pelanggan. “Kami malah berencana menambah kuota, tetapi tarifnya tetap sama,” ujarnya di sela pemaparan uji jaringan 4G LTE Smartfren di Bali, Kamis (18/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan menyediakan tarif paket unlimited mulai dari Rp 60 ribu kuota 1,5 GB hingga Rp 200 ribu untuk 9 GB selam sebulan. Sementara tarif dasar layanan Internet yang dipatok adalah Rp 100 per 100 kb.
Internet menjadi layanan penting bagi Smartfren, karena sekitar 60 persen dari 12 juta pelanggannya saat ini merupakan pelanggan Internet. Teknologi 4G LTE yang dipakai Smartfren sepenuhnya bakal dipakai untuk melayani pelanggan Internet, sementara teknologi CDMA dipakai untuk melayani telepon
(voice), pesan teks (SMS), juga Internet.
Smartfren saat ini mulai menjual ponsel pintar seri Andromax berbasis Android yang telah mendukung 4G LTE sebagai bagian dari persiapan komersial.
Dengan menawarkan layanan 4G LTE, anak usaha kelompok bisnis Sinar Mas ini siap berkompetisi lebih keras dengan operator berlisensi GSM seperti Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat, yang juga sedang memperkuat 4G LTE.
Smartfren telah menunjuk Nokia dan ZTE sebagai produsen perangkat base transceiver station (BTS) 4G LTE. Nokia akan menggarap daerah barat kawasan operasional Smartfren seperti Sumatera, Jabodetabek, dan Jawa Barat. Sementara ZTE di kawasan timur, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan dan Sulawesi.
Baca juga:
Alasan Smartfren Pakai Teknologi TDD dan FDD 4G LTESmartfren menerapkan dua standar metode pengantaran data dalam teknologi 4G LTE, yaitu time division duplex (TDD) pada 2.300 MHz dan frequency division duplex (FDD) pada 850 MHz.
TDD punya karakter sangat cepat ketika memberi akses download, tetapi untuk kecepatan akses unggah cenderung lebih lemah. Sementara FDD punya karakter akses download juga upload yang seimbang, dan karena FDD dipakai Smartfren pada spektrum rendah, maka ini sangat cocok untuk memberi akses pada jangkauan yang lebih luas.
(adt/eno)