-- Saat ini sudah semakin banyak saja vendor yang berbasis personal computer mencoba peruntungan dengan turut menjual ponsel pintar, termasuk diantaranya adalah Asus. Nama produsen asal Taiwan ini sempat melambung namanya di industri perangkat mobile, setelah dipercaya Google menghadirkan tablet Nexus.
Tak berhenti sampai di situ memang. Akhirnya Asus terus menekan pasar dengan menghadirkan seri-seri ponsel terbaru dengan spesifikasi tinggi namun harga yang masih bisa digapai oleh konsumen secara keseluruhan.
Belum lama ini, Asus kembali menghadirkan seri terbaru dari ponsel pintarnya yang diberi nama Zenfone 2. Piranti genggam ini mendapatkan banyak sorotan karena spesifikasi berupa RAM 4 GB, dan salah satu yang pertama serta terbesar di kelasnya.
Namun jelas, bukan hanya besaran RAM saja yang menjadikan Asus Zenfone 2 ini pantas dimiliki atau setidaknya masuk dalam daftar beli. Karena seri ini juga mempunyai beberapa spesifikasi unggulan, mulai dari kamera, layar desain dan lain sebagainya.
Berangkat atas dasar itulah, CNN Indonesia berkesempatan untuk mencoba merasakan menggunakan Asus Zenfone 2 yang ramai dibicarakan tersebut dan menyajikan pengalamannya kepada Anda.
Pandangan pertama setelah membuka kotak Asus Zenfone 2 ini, memang langsung terpancar kesan elegan nan menawan. Balutan seperti metal di bagian bodi dan bagian bawah layar membuat kesan itu semakin kuat, apalagi dengan harga yang ditawarkan dengan bahan dasar ponsel ini cukup untuk membawanya ke kelas atas.
Setelah puas memandanginya, kini kesan pertama saat mengenggam Asus Zenfone 2 . Kesimpulan dari beberapa kali memegang ponsel ini adalah, layar 5,5 inci yang lebar ditambah bodi belakang yang agak menggelembung membuatnya agak susah digenggam dengan satu tangan. Ini semakin menambah kesan susah dipegang bila merujuk berat pada bobotnya.
Setelah puas menimbang-nimbang, CNN Indonesia melakukan penelusuran ke sekujur tubuh dari Zenfone 2 ini. Soal desain, boleh dibilang ponsel pintar Asus terbaru ini mengingatkan pada HTC Buterfly dan LG G2 series. Di seri Asus, kedua ponsel tersebut digabungkan menjadi satu.
 Tampilan bodi belakang Asus Zenfone 2 (CNN Indonesia/Trisno Heriyanto) |
'Warisan' HTC Butterfly terlihat saat melihat sisi desainnya secara keseluruhan dengan sudut-sudutnya yang mengotak. Sementara garis desain LG G series lebih berasa pada penempatan tombol di bawah kamera.
Tombol ini bukan sembarang tombol, karena di sinilah penempatan volume up dan down serta sebagai tombol shutter kamera berpusat. Semuanya terlihat fleksibel dan berkelas, sehingga ponsel ini memang benar-benar luas dan lapang bahkan hingga ke pinggirannya.
Satu-satunya tombol yang menonjol adalah tombol power yang justru terletak di bagian tengah atas dengan ukuran sangat kecil. Anda yang berjari besar membutuhkan usaha lebih untuk mencari dan menekannya.
 Tombol navigasi Asus Zenfone 2 (CNN Indonesia/Trisno Heriyanto) |
Di bagian atas ini juga tersedia port audio 3,5mm untuk earphone dan audio input untuk noise cancellation. Fitur noise cancellation akan sangat bermanfaat saat pengguna melakukan panggilan telepon di kondisi sekitar yang bising.
Asus Zenfone 2 menggunakan desain semi unibody. Maksudnya cover belakang masih bisa dibuka namun baterai Li-Polymer 3000mAh yang digunakan pada Asus ZenFone 2 memang tidak bisa dilepas. Sehingga pengguna dapat memasang atau melepas kartu SIM 1, SIM 2, dan microSD di slot yang tersedia tanpa terhalang baterai.
Untuk SIM card, ZenFone 2 mendukung konektivitas data 4G LTE di slot SIM 1 yang tersedia. Adapun SIM 2 hanya dapat digunakan untuk telekomunikasi suara ataupun SMS. Slot microSD-nya sendiri mampu mendukung kartu hingga berkapasitas 64GB.
Satu catatan penting adalah, kesan metal di bodi belakang menjadi nilai lebih dari Asus Zenfone 2 ini, walaupun sebenarnya bahan yang digunakanadalah bahan plastik dengan
metallic hairline finish. Tapi percayalah, tidak aada kesan plastik dan lebih menonjol metal premium di atasnya.
Berbicara layar, maka Asus Zenfone 2 termasuk mengikuti perkembangan zaman dengan menghadirkan bentang seluar 5,5 inci. Kendati luas, ponsel pintar ini memang tak terlihat membesar karena ruang bezel di sisinya yang ramping dan menurut informasi bahkan mencapai 15,2 xcm.
Di Asus Zenfone 2 ini, layar resolusi Full HD 1080x1920 pixel yang digunakan juga sudah berteknologi IPS yang mampu menyediakan sudut pandang sangat luas bahkan hingga 178 derajat.
Dikutip mealui situs resminya, Asus Zenfone 2 hanya menggunakan 4 lapisan yakni modul LCD, OCA (Optical Clear Adhesive), Sensor, dan Cover Glass. Kelebihannya, level transparansi display menjadi lebih tinggi, mencapai 94 persen dan ketebalan komponen display bisa direduksi.
Kelebihan lainnya adalah, sensor yang dijajal oleh CNN Indonesia termasuk cepat dengan tambahan fitur glove mode. Sehingga sangat cocok bila digunakan dalam kondisi layar yang tak disentuh langsung dengan kulit tangan.
Secara detail, LCD modul dengan tingkat kerapatan 403ppi yang digunakan menawarkan tingkat kecerahan hingga 400nits. Tingkat kecerahan ini cukup tinggi sehingga pengguna masih dapat melihat tampilan dengan jelas meski saat berada di luar ruangan. Lapisan Optical Clear Adhesive ditambahkan pada layar menawarkan kejelasan hingga 99%.
Beralih ke suara, ponsel ini meletakkan speaker di bagian belakang bawah dan hanya terdiri satu ‘corong’ saja. Bentuknya, sekali lagi mengingatkan pada ponsel HTC kebanyakan.
Speaker Asus Zenfone 2 yang memanjang ternyata tak dilengkapi dengan kualitas yang memadai. Hasil penjajakan oleh CNN Indonesia, suara di ponsel ini terasa lebih cocok untuk nada mengedepankan alunan yang smooth dan mendayu-dayu.
Karena ketika diajak menyuarakan suara rock yang lebih banyak bermain di bas dan disorsi suara ala rock hasilnya payah dan terdengar pecah menjurus cempreng.
Sementara untuk suara speaker untuk menelpon terdapat di bagian atas yang dilengkapi dengan . fitur noise cancellation akan sangat bermanfaat saat pengguna melakukan panggilan telepon di kondisi sekitar yang bising.
Asus Zenfone 2 mempunyai kamera yang terbilang cukup mumpuni, di bagian depan ponsel ini disematkan resolusi 5 megapiksel dan di posisi belakang tentu saja lebih besar dengan resolusi 13 megapiksel. Apakah hanya itu saja? Tentu saja tidak.
Di dalam kamera ponsel ini, adalah sistem imaging yang merupakan hasil kombinasi algoritma khusus antara software, hardware dan optik sehingga menghasilkan foto yang berkualitas. Teknologi terbaru ini sendiri disebt PixelMaster Camera 2.0
Dan memang, dalam pengujian yang dilakukan oleh CNN Indonesia, kamera ini sangat bagus meringkus gambar di luar ruangan dengan cahaya banyak. Apalagi bukaan f/2.0 membuat kamera ini pantas diancungi jempol.
Tak hanya sekedar mendapatkan hasil yang tajam, untuk gambar dengan warna-warna terang pun bisa dihasilkan dengan detil sangat jelas. Asus ZenFone 2 dilengkapi dual tone flash demi menghasilkan warna lebih alami pada gambar.
 Hasil foto di luar ruangan dengan mode manual (CNN Indonesia/Susetyo Dwi Prihadi) |
Ingin mendapatkan foto ala kamera profesional juga bisa dihasilkan menggunakan kamera Asus Zenfone 2. Pasalnya, beberapa aturan seting tersedia di perangkat ini seperti White Balance, Exposure Value, ISO, sampai Macro diset ke Auto.
 Outdoor dengan kondisi banyak cahaya (CNN Indonesia/Susetyo Dwi Prihadi) |
Sayangnya saat dijajal ke ruangan yang minim cahaya, di sini masalah terjadi. Beberapa kali kamera ini kesulitan untuk mendapatkan foto sesuai keinginan, bahkan di ruangan yang masih ada beberapa cahaya di sudut gambar yang diambil, autofokus tak bisa mengambil dengan cepat saat berada di luar ruangan.
Memang kamera di ponsel ini menawarkan fitur Low Light Mode. Hasil penjajalan, memang lumayan mengambil gambar cukup bagus dan dramatis. Walaupun bila dibandingkan di kelasnya, terkesan masih kurang bisa mengejar.
 Hasil foto makro dengan mode low light (CNN Indonesia/Susetyo Dwi Prihadi) |
Beralih ke kamera depan beresolusi 5 megapiksel dengan wide-angle Lens yang mencakup hingga 85 derajat untuk mengoptimalkan selfie. Kamera depan kini juga mendukung Low Light Mode dan Zero Shutter Lag.
Untuk yang gemar berselfie, kamera Asus Zenfone 2 sangat cocok. Bukan hanya soal resolusi yang besar, ingat tombol yang ada di belakang ponsel? Ternyata ini berfungsi sebagai tombol shutter, sehingga memudahkan untuk mengambil gambar sendiri atau bersama-sama.
 Menggunakan kamera depan (CNN Indonesia/Susetyo Dwi Prihadi) |
Adapun untuk merekam video, kamera Asus ZenFone 2 dapat merekam video berkualitas Full HD (1920 x 1080p). Untuk menyempurnakan video, pengaturan White balance, Exposure value, dan Video stabilization disediakan. Video preference pun bisa dipilih. Apakah pengguna akan fokus pada performa video atau akan fokus pada kualitas (dengan frame-rate yang diturunkan). Seperti halnya ponsel Android yang diluncurkan belakangan, mereka menawarkan antarmuka yang didesain sendiri melalui ZenUI. Menurut catatan yang diklaim Asus telah melakukan lebih dari 1000 modifikasi dibandingkan dengan antarmuka standar sistem operasi Android.
Dan memang sejumlah perubahan di antarmuka ZenUI di ponsel ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Ini belum termasuk, beberapa fitur baru yang dihadirkan misalnya adalah ZenMotion, SnapView, ZenUI Instant Updates dan pengamanan dari TrendMicro Security.
Dengan banyak aplikasi dari Asus, bahkan Asus harus memecahnya ke dalam sekitar 30 aplikasi yang bisa di-update sendiri oleh pengguna.
Lock screen ini bisa dimodifikasi lebih lanjut. Metode pembuka kunci bisa dipilih antara Swipe, Pattern, menggunakan PIN, ataupun Password. Jika dibutuhkan,
pengguna juga bisa mengaktifkan fitur double click pada tombol volume untuk mengaktifkan kamera meski ZenFone 2 dalam kondisi standby.
Jika dibutuhkan, pengguna juga bisa menginformasikan nama atau keterangan pemilik smartphone yang bersangkutan di tampilan Lock screen.
Ada cara menarik di ponsel ini agar bisa melakukan proses booting dengan cepat. Caranya, CNN Indonesia mengatur software apa yang akan di-load oleh sistem operasi Android 5.0 Lollipop yang digunakan.
Baik aplikasi yang di-download oleh pengguna, ataupun aplikasi preloaded dari pabrikan. Fitur ini sangat bermanfaat dan tidak diperlukan root access untuk mengubah opsi-opsinya. Pengguna juga bisa restore ke konfigurasi awal jika membutuhkan.
Dengan layar lebar dan tajam, serta aplikasi bawaan yang bejibun bisa jadi akan menguras baterai. Namun Asus Zenfone 2 membawa fitur untuk mengatasi masalah tersebut. Fitur Smart Swing akan secara otomatis membantu pengguna untuk menghemat baterai dengan menurunkan kecepatan prosesor saat tidak bermain game atau menonton video Full HD misalnya.
Pengguna juga bisa melakukan kustomisasi terhadap setting ini lebih lanjut, sesuai dengan aplikasi yang dijalankan.
Dengan menyesuaikan kerja smartphone dengan aplikasi yang dijalankan, pengguna bisa menghemat baterai, dan juga menurunkan panas yang dikeluarkan oleh prosesor dan sistem, terutama saat tidak sedang dibutuhkan. Perpaduan chipset Intel Atom Z3580 dengan prosesor quadcore berkecepatan 2,3 GHz dan memori RAM 4 GB seakan menjadi jaminan bahwa ponsel ini punya performa yang luar biasa. Benarkah?
CNN Indonesia menggunakan ponsel ini dalam berbagai skenario. Pertama dipakai sesuai dengan kebutuhan sehari-hari seperti mengakses aplikasi media sosial seperti Facebook, Path, Instagram dan Twitter.
Aplikasi pesan instan seperti WhatsApp, Line dan BBBM juga aktif berjalan di belakang layar. Kemudian sesekali menjepret foto sekaligus melakukan editing. Tak ketinggalan juga memainkan sejumlah game seperi Clash of Clan, Real Racing 3 dan Asphalt 8: Airbone.
Selama dipakai secara terus menerus seakan tidak ada penurunan performa di Asus Zenfone 2, semua aplikasi masih tetap responsif. Tenaga ponsel ini semakin kentara saat diuji dengan aplikasi benchmark semacam Quadrant yang mendapatkan skor 17448 dan Geekbench 3 dengan skor akhir 2335.