Smartfren Siapkan 4G LTE di 22 Kota

CNN Indonesia
Rabu, 08 Jul 2015 14:02 WIB
Perusahaan telekomunikasi Smartfren Telecom menyatakan kesiapannya meluncurkan layanan Internet 4G LTE di 22 kota pada semester kedua tahun 2015.
Smartfren meluncurkan dua perangkat mobile Wi-Fi router atau populer disebut MiFi yang mendukung koneksi 4G LTE pada Jumat (19/6) di Bali. (CNN Indonesia/Aditya Panji)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan telekomunikasi Smartfren Telecom menyatakan kesiapannya meluncurkan layanan Internet 4G LTE di 22 kota pada semester kedua tahun 2015 setelah mengantongi izin Sertifikat Kelayakan Operasi (SKLO) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika..

Perusahaan telah meluncurkan layanan 4G LTE pertamanya di Kota Batam pada 6 Juli 2015 lalu, bersamaan dengan komersialisasi 4G LTE spektrum 1.800 MHz yang digelar operator berlisensi GSM.

Presiden Direktur Smartfren Telecom, Merza Fachys mengatakan, peluncuran 4G LTE dari perusahaannya merupakan komitmen untuk mengisi Rencana Pita Lebar Indonesia yang digalang pemerintah sejak 2014 sampai 2019.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Alasan Smartfren Pakai Teknologi TDD dan FDD 4G LTE

Smartfren merupakan satu-satunya operator yang bertahan pada teknologi CDMA. Telkom Flexi memilih untuk mengalihkan pelanggan dan frekuensinya kepada Telkomsel. Indosat memilih untuk mengganti teknologi CDMA dengan E-GSM. Sementara Esia melakukan kerja sama jaringan dengan Smartften dan hanya menjadi penyedia jasa.

Smartfren sudah mulai menjual ponsel pintar serta beberapa mobile Wi-Fi yang mendukung 4G LTE beberapa waktu lalu dengan harga terjangkau. Setelah itu, mereka akan meluncurkan jaringan Internet mobile generasi keempat.

Smartfren telah menunjuk Nokia dan ZTE sebagai produsen perangkat base transceiver station (BTS) untuk infrastruktur 4G LTE. Nokia menggarap daerah operasional Smartfren di Sumatera, Jabodetabek, dan Jawa Barat. Sementara ZTE di Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan dan Sulawesi.

Anak usaha kelompok Sinar Mas ini mengadopsi teknologi standar pengantaran data FDD (Frequency Division Duplex) di spektrum frekuensi 850 MHz yang mereka miliki, kemudian TDD (Time Division Duplex) di spektrum 2.300 MHz yang akan dihuni Smartfren dalam waktu dekat setelah mendapat restu dari regulator untuk hengkang dari spektrum 1.900 MHz.

TDD punya karakter sangat cepat ketika memberi akses download, tetapi untuk kecepatan akses unggah cenderung lebih lemah.

Sementara FDD punya karakter akses download dan upload yang seimbang. Karena standar FDD dipakai Smartfren pada spektrum rendah, maka ini sangat cocok untuk memberi akses pada jangkauan yang lebih luas.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER