Semarang, CNN Indonesia -- Demi membuktikan kualitas jaringan 4G LTE Advanced yang baru saja diluncurkan, Smartfren menggelar uji jaringan di tiga kota yakni Semarang, Yogyakarta dan Solo.
Belum lama ini Smartfren meresmikan layanan 4G LTE, namun tak seperti operator GSM yang memanfaatkan di pita lebar 1.800 MHz dan 900 MHz, operator ini menggunakan LTE
Time Division Duplex (TDD) di frekuensi 2.300 MHz dan
Frequency Division Duplex (FDD) pada frekuensi 850 MHz.
TDD punya karakter sangat cepat ketika memberi akses
download, tetapi untuk kecepatan akses unggah cenderung lebih lemah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara FDD punya karakter akses
download dan
upload yang seimbang. Karena standar FDD dipakai Smartfren pada spektrum rendah, maka ini sangat cocok untuk memberi akses pada jangkauan yang lebih luas.
Tapi perlu diingat, keduanya berbeda teknologi, walaupun masing-masing
time division duplex (TDD) dan
frequency division duplex (FDD) untuk menyelenggarakan layanan Internet kecepatan tinggi. Karena kebanyakan handset yang beredar, lebih banyak mendukung 850 MHz (band 5) tapi tak mendukung 2.300 MHz (band 20), begitu sebaliknya.
Untuk mengakali kekurangan tersebut, Smartfren membuat perangkat Andromax untuk bisa memenuhi kebutuhan mereka agar ponsel pintar 4G LTE yang digunakan konsumen bisa melayani jaringan di dua frekuensi dan dua teknologi yang berbeda.
Semarang, Yogyakarta dan Solo ada contoh kota yang sudah tercakupi layanan tersebut, dan di tiga kota ini Smartfren akan memberikan paparan lengkap mengenai performa jaringan mereka secara real time.
Acara uji jaringan ini juga akan dihadiri sejumlah pejabat tinggi smartfren seperti Chief Brand Officer Smartfren Telecom, Roberto Saputra, Head of Smartphone Device Smartfren, Sukaca Purwokardjono dan lainnya.