Situs Revolusi Mental Eror, Pemerintah Minta Maaf

Resty Armenia | CNN Indonesia
Kamis, 27 Agu 2015 21:03 WIB
Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan juga membantah biaya pembuatan situs Revolusi Mental yang disebut bernilai Rp 140 miliar.
Situs web www.revolusimental.go.id tak bisa diakses pada Kamis (27/8).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) menyampaikan permintaan maaf, Jumat (27/8) atas gangguan yang membuat warga tak dapat mengunjungi situs Gerakan Nasional Revolusi Mental yang baru diluncurkan beberapa waktu lalu.

"Kemenko PMK meminta maaf atas tidak berfungsinya website www.revolusimental.go.id yang baru diluncurkan beberapa waktu yang lalu. Kami bertanggung jawab atas ketidaknyamanan ini dan sedang berupaya untuk memperbaikinya," tulis siaran pers yang diterima CNN Indonesia, Kamis (27/8).

Situs tersebut sempat tumbang sementara waktu pada Rabu, 26 Agustus lalu, dengan tampilan utama yang menjelaskan sedang kelebihan beban lalu lintas atau overload dan pengelola sedang melakukan pembaruan server.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam siaran pers, Kemenko PMK juga menegaskan informasi yang mengatakan dana pembuatan situs tersebut memakan Rp 140 miliar adalah tidak benar.

Kementerian yang dipimpin Puan Maharani itu meluruskan informasi bahwa anggaran persiapan website dialokasikan maksimal Rp 200 juta. Dana itu diambil dari anggaran seluru program gerakan revolusi mental sebagaimana tertuang dalam APBNP 2015 sebesar Rp 149 miliar.

Situs ini sendiri dibuat oleh Kementerian PMK agar masyarakat bisa memantau pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan turut sumbang saran.

Hingga berita ini ditayangkan, situs www.revolusimental.go.id belum bisa dikunjungi.

Domain .go.id menunjukkan bahwa halaman tersebut dimiliki oleh pemerintah dan instansi negara. Kementerian Komunikasi dan Informatika berperan sebagai pusat pendaftaran domain .go.id, sementara pengaturan Domain Name Server (DNS), hosting, email dan sebagainya di luar tanggung jawab Kemenkominfo. (adt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER