Jakarta, CNN Indonesia -- Microsoft sedang mempertimbangkan untuk mengubah kantor pusat mereka di pinggiran kota Seattle, Amerika Serikat, dengan dana miliaran dolar. Tujuannya agar kampus baru ini akan menjadi tempat yang menarik untuk kolaborasi antar karyawan dan insinyur muda.
Raksasa software tersebut telah mempekerjakan konsultan arsitektur Skidmore, Owings & Merrill LLP sebagai bagian dari upaya membangun kembali kantor pusatnya. Skidmore Owings sendiri pernah merancang Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia, dan membantu Microsoft mendandani kampusnya di Mountain View, California.
"Kami terus bekerja pada rencana untuk membangun kampus Microsoft demi mengantisipasi kebutuhan masa depan," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, yang dikutip dari Bloomberg.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah perubahan akan terjadi dengan pembangunan yang lebih luas demi meliputi pembangunan baru dan bangunan yang sudah ada. Ini termasuk menambah fasilitas seperti restoran, ruang ritel dan karya seni publik.
Banyak perusahaan teknologi lebih memilih untuk membeli, mengembangkan atau menyewa ruang kantor di atau dekat pusat kota untuk menarik pekerja demi mendukung gaya hidup yang lebih urban. Namun Microsoft ingin melakukan hal yang berbeda.
"Selera karyawan telah berubah," kata Matt Griffin, managing partner dari pengembang komersial yang berbasis di Seattle, Pine Street Group LLC. "Tiga puluh tahun yang lalu, mereka ingin berada di sebuah kampus. Jika Microsoft berpikir mereka kehilangan karyawan, mereka mungkin mencoba untuk membuatnya lebih dari sebuah kampus perkotaan. "
Nantinya, ada juga sebuah stasiun
light rail baru yang sedang dikembangkan di pusat transit bagian tengah di kampus, di lingkungan Redmond Overlake. Konstruksi dijadwalkan akan dimulai tahun depan, dengan pembukaan dijadwalkan untuk 2023. Stasiun ini akan menghubungkan kampus dan pusat jalan.
(tyo)