Google akan Sumbang Rp 79,4 M untuk Krisis Imigran Eropa

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Kamis, 17 Sep 2015 16:54 WIB
Google janji mendonasikan US$5,5 juta pertama atau sekitar Rp 79,4 miliar untuk membantu para pengungsi dan masalah krisis imigran di Eropa.
Setelah melintasi perbatasan Yunani, keluarga imigran dari Suriah melanjutkan perjalanan dengan transportasi agar mencapai perbatasan Serbia pada 3 September 2015. (Dan Kitwood/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Raksasa teknologi Google telah mengajukan janji mendonasikan US$5,5 juta pertama dari pendapatan mereka atau sekitar Rp 79,4 miliar untuk membantu para pengungsi dan masalah krisis imigran di Eropa.

Rencananya, secara total Google akan menyumbang US$11 juta atau sekitar Rp 158,9 miliar untuk membantu gelombang pengungsi yang membutuhkan pasokan sandang, pangan, dan papan.

Mengutip Mashable, sebelumnya Google telah mendonasikan US$1,1 juta atau Rp 15,8 miliar untuk sejumlah organisasi internasional yang fokus pada penyediaan tempat tinggal, makanan dan air, serta perawatan kesehatan untuk para pengungsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian Google di dalam blog resmi perusahaan mengumumkan bahwa setiap orang yang mengunjungi situs google.com/refugeerelief bisa menyumbang mulai dari US$5 sampai US$200.

Semua sumbangan yang terkumpul akan diberikan kepada organisasi Médecins Sans Frontières (MSF, atau Doctors Without Borders), International Rescue Committee (IRC), Save the Children, dan organisasi anak PBB, United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).

"Semua organisasi nirlaba ini membantu mengirimkan bala bantuan penting, termasuk tempat berlindung, pasokan air dan makanan, serta perawatan medis. Mereka juga mencari bantuan keamanan bagi yang membutuhkan," tulis Product Marketing Manager Google.org, Rita Masoud.

Google bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang membantu masalah krisis pengungsi. Perusahaan peranti lunak Uber juga ikut serta dengan meluncurkan program UberGiving pada 9 September kemarin dan bermitra dengan Save the Children di Inggris untuk mengumpulkan dana.

Berdasarkan laporan bulan Juni dari UNHCR ada sebanyak 19,5 juta pengungsi di akhir 2014 lalu, di mana setengahnya adalah anak-anak.

Setidaknya 850 ribu orang diperkirakan bakal mengarungi laut Mediterania guna mencari hidup lebih layak di Eropa pada tahun ini dan 2016 mendatang. Badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNHCR, pun meminta seluruh negara mempertimbangkan regulasi pemberian suaka.

Menurut UNHCR, gelombang imigran terbaru dari Suriah ini mulai membuat riak masalah bagi pengungsi yang sebelumnya sudah berdiam di negara tujuan. Masalah besar yang biasanya mereka hadapi adalah kurangnya program penanganan.

"Pada 2015, UNHCR mengantisipasi setidaknya 400 ribu kedatangan pengungsi baru akan mencari perlindungan internasional di Eropa melalui Mediterania. Pada 2016, angka ini bisa mencapai 450 ribu atau lebih," demikian pernyataan UNHCR dalam dokumen penelitian mereka seperti dikutip Reuters, Selasa (8/9).

Juru bicara UNHCR, William Spindler, bahkan mengatakan bahwa prediksi tersebut akan terbukti dalam waktu cepat. Hingga kini saja, 366 ribu orang sudah dalam perjalanan. (adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER