Pertumbuhan Pemakai Internet Turun, Negara Maju Mulai Jenuh

Aditya Panji | CNN Indonesia
Selasa, 22 Sep 2015 06:00 WIB
Menurut Komisi Broadband PBB, akses Internet di negara kaya telah mencapai tingkat kejenuhan, tapi 90 persen penduduk di 48 negara miskin belum pakai Internet.
Ilustrasi pengakses Internet dari komputer pribadi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pertumbuhan penduduk dunia dengan akses Internet melambat, dan lebih dari setengah populasi dunia belum terkoneksi Internet, menurut Komisi Broadband Perserikatan Bangsa-bangsa, Senin (21/9).

Menurut riset Komisi Broadband PBB, akses Internet di negara yang kaya telah mencapai tingkat kejenuhan. Tetapi, 90 persen penduduk di 48 negara miskin, belum memakai Internet.

Tingkat pertumbuhan akses diperkirakan melambat menjadi 8,1 persen tahun ini turun dari 8,6 persen pada 2014. Hingga 2012, tingkat pertumbuhan pemakai Internet di dunia mencapai dua digital selama bertahun-tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kita telah mencapai titik transisi dalam pertumbuhan Internet,” tulis riset tersebut.

Komisi Broadband PBB, yang didirikan pada 2010 oleh International Telecommunication Union dan UNESCO, mengatakan tonggak 4 miliar pengguna Internet dunia mungkin tidak terlampaui sebelum 2020.

“Lebih dari setengah populasi dunia, sekitar 57 persen, atau lebih dari 4 miliar orang masih belum menggunakan Internet secara teratur dan secara aktif,” tulis laporan itu.

Facebook tercatat sebagai salah satu layanan yang pertumbuhannya melampaui pertumbuhan pengguna Internet dunia.

Laporan ini menyarankan agar pemimpin negara memperluas infrastruktur ke konsumen di wilayah pedesaan dan terpencil, karena terjadi penurunan taham dalam pertumbuhan pelanggan seluler global.

Pada akhir tahun ini, riset ini memperkirakan ada 3,2 miliar orang memiliki beberapa bentuk akses reguler ke Internet, atau tumbuh dari 2,9 miliar orang pada 2014. Angka tersebut sama dengan 43,4 persen populasi dunia, masih jauh dari target PBB sebesar 60 persen pada tahun 2020.

Riset juga mencatat, dari total 7.100 bahasa di dunia, hanya sekitar 5 persen yang banyak dipakai di Internet global. Masih banyak pengguna Internet yang tak mengerti aksara latin, sehingga untuk membaca nama domain merupakan tantangan tersendiri.

(adt/adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER