Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah investor dan perusahaan modal ventura dari dalam dan luar negeri kini sedang agresif menggelontorkan dana untuk perusahaan rintisan (startup) digital di Indonesia. Yang mereka berikan kini bukan hanya uang, tetapi juga pembinaan.
Sekitar lima tahun lalu, banyak investor yang hanya menanam modal dan tidak memberi apapun lagi kepada pendiri startup Indonesia. Andy Zain dari perusahaan pemodal ventura Mountain Kejora, mengatakan investor macam ini bukan 'the real investor."
Pada tren investasi 'gelombang baru' ini, pemodal tidak hanya menyuntik dana segar dan berharap untung, tetapi mereka juga berperan aktif dalam membina para pendiri agar layanan dan model bisnisnya berkembang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di saat seperti ini seorang pendiri startup juga harus memikirikan dukungan macam apa yang akan diberikan pemodal untuk diri, kata investor Andi S. Boediman dari Ideosource. “Harus dipikirkan agar bisnis yang dibangun tumbuh lebih cepat,” kata Andi dalam konferensi Tech in Asia 2015 di Jakarta, Rabu (11/11).
Perusahaan pemodal ventura yang dibangun Andi ini baru saja menyuntik dana Rp 300 miliar kepada e-commerce produk elektronik dan telekomunikasi Bhinneka.com, yang terbilang salah satu pemain tua bisnis e-commerce.
Dalam pendanaan ini, Andi masuk dalam tim Bhinneka untuk membantu urusan pemasaran dan pengembangan bisnis Bhinneka. Ada pula tiga nama baru yang bergabung ke perusahaan itu. Mereka berharap bisa membawa Bhinneka untuk jadi perusahaan yang kelak menawarkan saham ke publik (IPO).
Selain itu, ada pula pemodal yang memberi bantuan inkubasi sampai menyediakan tempat kerja untuk startup yang mereka bina.
Di tengah investor 'gelombang baru' ini, Danny Oei Wirianto dari pemodal ventura GDP Venture sempat mengatakan, bahwa sekarang ini Indonesia membutuhkan lebih banyak angel investor atau pemodal perorangan karena mereka mampu mendorong sebuah startup untuk tumbuh.
Dengan kepemilikan dana yang bisa disebut tak sebesar perusahaan modal ventura, seorang angel investor akan bermain pada pendanaan awal dan pendanaan seri A. Banyak angel investor berpikir tak mau perusahaan yang telah didanainya gugur begitu saja, maka ia akan aktif memberi saran, mengawasi pertumbuhan, sampai memperkenalkan pendiri startup dengan para koleganya.
"Oleh karena itu kita membutuhkan lebih banyak angel investor," kata Danny, yang mengaku juga berinvestasi di sejumlah perusahaan lokal dan asing sebagai angle investor.
Isu sukses tidaknya meraih pendanaan ini akan kembali lagi ke diri pendiri, sebagai faktor utama alasan pemodal mau memberi pendanaan ke sebuah startup. Banyak pemodal yang terlebih dahulu melakukan penilaian komitmen, dedikasi, dan kualitas seorang pendiri sebelum mereka memutuskan investasi di sebuah startup.
(adt/eno)