Nadiem: 7 Ribu Sopir Gojek Terlibat Order Fiktif

Susetyo Dwi Prihadi | CNN Indonesia
Rabu, 02 Des 2015 16:00 WIB
Salah satu pendiri dan CEO Gojek Nadiem Makarim angkat bicara soal ribuan akun yang dibekukan oleh pihaknya karena melakukan order fiktif.
CEO Gojek Nadiem Makarim (CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu pendiri dan CEO PT Gojek Indonesia Nadiem Makarim akhirnya angkat bicara soal unjuk rasa yang terjadi di Bandung dan Bali. Ribuan sopir tersebut melakukan demo, karena akun miliknya dibekukan oleh pemilik perusahaan.

Di akun resmi PT Gojek Indonesia di Facebook, Nadiem bercerita bahwa selama dua bulan ke belakang, hampir setiap hari dia menerima puluhan komplain dari para sopir jujur mengenai rekannya yang membuat order fiktif.

"Selama dua bulan ke belakang, hampir setiap hari saya menerima puluhan komplain dari driver-driver jujur mengenai banyaknya rekan-rekan (sesama sopir) Gojek yang menyalahgunakan subsidi perusahaan dengan membuat order fiktif dengan akun palsu," tulisnya yang dikutip CNN Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Nadiem, para sopir Gojek jujur itu merasa kecewa karena mereka bekerja keras namun mengapa sopir yang nakal tersebut tidak ditindak oleh perusahaan.


Setelah menerima laporan tersebut, selama satu bulan timnya melakukan penelusuran dengan mengolah data dan ternyata lebih dari 7 ribu sopir di wilayah operasi Gojek terlibat dalam kasus order fiktif.

"Dimana dia tidak mengambil order nyata, namun menerima pendapatan jutaan (rupiah) per bulan," katanya menjelaskan aksi nakal order fiktif tersbeut.

Dia pun menjamin, para sopir yang telah di-suspend tersebut adalah pengemudi yang telah dibuktikan telah membuat order fiktif. Tim Gojek telah mengamati cukup lama dan memiliki bukyi kuat terhadap setiap sopir tersebut.

Nadiem mengaku telah memberikan peringatan beberapa kali bahwa Gojek tidak akan pernah mentolerir kecurangan ini.

Kendati ditipu oleh para sopir Gojek, Nadiem tetap membuka pintu bagi siapapun yang ingin kembali menjadi mitra sopir Gojek, namun tentu saja dengan syarat.

"Walaupun kami kecewa dengan situasi ini, namun kami masih memberikan kesempatan terakhir bagi para driver tersebut untuk mengembalikan uang penipuan sebagai tanda komitmen mereka masih ingin menjadi bagian keluarga besar Gojek," katanya melalui postingan 19 jam lalu.

Aksi demo yang melibatkan sekitar 17 ribu akun yang dibekukan dari sekitar 35 ribu mitra pengemudi Gojek di Bandung. Hal ini membuat sejumlah pengemudi tidak dapat beroperasi dan mencari uang dari mengojek.

Hal serupa ternyata juga terjadi di kota lain. Gojek juga melakukan pembekuan akun terhadap 1.400 mitra pengemudi di Bali karena diduga melakukan order fiktif. Agar akun dibuka kembali, mereka diminta mentransfer sejumlah uang ke bank dan membawa bukti transfer ke customer service Gojek.

(eno)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER