Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan peranti lunak Gojek menindak para mitra pengemudi yang bermain curang dengan membuat order fiktif di aplikasi Gojek demi mengejar pendapatan yang besar. Perusahaan tak segan untuk memberi hukuman kepada mereka.
Pendiri sekaligus CEO Nadiem Makarim mengatakan, dirinya "harus tegas" menyelesaikan masalah ini karena tercatat 7.000 mitra pengemudi membuat order fiktif.
"Ini tidak adil bagi
driver yang jujur dan bekerja keras," kata Nadiem saat berbincang dengan CNN Indonesia, Rabu (2/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pengemudi curang ini mengambil untung dari subsidi yang diberikan perusahaan Gojek, dengan membuat akun penumpang dan membuat order untuk dirinya sendiri.
Gojek mengambil langkah untuk menangguhkan akun mitra pengemudi yang terbukti membuat order fiktif, dan perusahaan menyatakan telah memililki bukti kuat atas kecurangan tersebut.
"Kami telah memberikan peringatan beberapa kali bahwa Gojek tidak akan mentolerir kecurangan ini," tulis Nadiem dalam surat terbuka.
Perusahaan memberi kesempatan kepada mitra pengemudi yang telah berbuat curang untuk mengembalikan hasil pendapatan dari order palsu, sebagai tanda komitmen bahwa mereka masih ingin jadi mitra Gojek.
Mitra pengemudi yang tak terima akunnya ditangguhkan melakukan aksi unjuk rasa memprotes langkah yang diambil Gojek. Unjuk rasa ini antara lain terjadi di kota Bandung dan Bali.
(adt/eno)