Muncul Pro dan Kontra, Kominfo Masih Kaji Kehadiran Netflix

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Rabu, 13 Jan 2016 13:35 WIB
Lembaga Sensor Film mempertanyakan sensor film yang tersedia di Netflix. Sementara, Kominfo masih akan terus mengkajinya lebih dalam.
Kominfo masih terus mengkaji keberadaan Netflix di Indonesia (Hector Vivas/Latin Content/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Baru sepekan situs layanan streaming film Netlfix hadir di Indonesia, sudah muncul pro dan kontra mengenai kehadirannya. Meski didapatkan secara legal, berdasarkan Lembaga Sensor Film (LSF), konten film dan serial TV yang tersedia di Netflix nyatanya belum melalui proses gunting sensor.

"Saya sudah berkomunikasi dengan Yani Basuki (ketua LSF), tapi infonya tidak minta Netflix diblokir. Kominfo sedang membahas masalah ini dilihat dari UU Telekomunikasi, UU Penyiaran, dan UU ITE termasuk UU Pornografi," ujar Kepala Pusat Informasi dan Humas Kominfo Ismail Cawidu kepada media, Rabu (13/1).

Pihak Kominfo disampaikan oleh Ismail, berharap agar besok sudah menghasilkan kesimpulan yang jelas mengenai sensor konten di dalam layanan streaming Netflix.


Ismail turut menambahkan, pihak pemerintah khususnya dari Kominfo berupaya agar tidak menutup mata terhadap kemajuan teknologi yang pada akhirnya memunculkan layanan seperti Netflix dan sejenisnya di masa depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlebih, seperti yang disampaikan Ismail, tidak hanya Netflix yang akan 'diperdebatkan' karena layanan berbayar seperti itu dipastikan akan bermunculan.

"Kita tidak mungkin resisten dengan kemajuan teknologi, justru harus adaptif sepanjang hal itu memberi manfaat bagi bangsa kita. Tapi dalam menghadapi kemajuan ini harus tetap mengacu pada aturan UU yang berlaku," sambungnya.

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara beberapa hari yang lalu, bahwa pihaknya akan menggandneg beberapa stakeholder untuk membahas mengenai masalah ini.

Pernyataan yang disampaikan oleh Rudiantara bisa disaksikan dalam video berikut ini:

[Gambas:Video CNN]

(tyo)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER