Jakarta, CNN Indonesia -- Salah seorang pendiri Tokopedia merangkap CEO, William Tanuwijaya mengklaim bahwa platform jual-belinya melayani angka nyaris 10 juta dalam penjualan produk menjelang tahun 2016.
"Bulan Desember 2015 lalu kami tercatat ada 9 jutaan produk yang terjual melalui situs Tokopedia. Nyaris 10 juta lebih tepatnya," ungkap William dalam program Lunch at Newsroom CNN Indonesia, Selasa (12/1).
Meski ia tak membeberkan jumlah transaksi yang berlangsung sepanjang 2015, William juga mengatakan sejauh ini terdapat 12 juta jenis produk yang telah didaftarkan dari 500 ribu merchant atau penjual di Tokopedia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiap harinya bertambah 100 produk baru," tambahnya.
Situs mal online Tokopedia memang menampung para pebisnis kecil dan UKM yang membutuhkan wadah sebagai lapaknya. Dari 500 ribu merchant, William menuturkan, 90 persen di antaranya tidak punya bisnis sebelumnya. Ibu rumah tangga dan mahasiswa merupakan sebagian dari penjual yang meramaikan Tokopedia.
Angka yang nyaris menyentuh 10 juta untuk penjualan produk tersebut diakui William sebagai bentuk perkembangan tingkat kepercayaan masyarakat untuk bertransaksi secara online dengan orang yang tidak dikenal.
"Selama ini pembayaran melalui jalur online kerap diterpa isu kepercayaan. Melihat angka penjualan Desember kemarin berarti kami sudah mendapat setidaknya 10 juta kepercayaan dari para konsumen. Hal ini akan kami terus tingkatkan," tekan William.
William turut membandingkan, porsi industri ekonomi digital di China sudah mencapai 11 sampai 13 persen, sedangkan Indonesia baru 1 persen. Dari sini, William meyakini bahwa dukungan terhadap para UKM perlu dioptimalkan dengan mendorongnya ke ranah online. Menurutnya, UKM adalah tulang punggung pertumbuhan ekonomi digital.
Salah satu strategi besar Tokopedia sendiri untuk saat ini adalah edukasi pasar. William menyatakan, sebagian dari dana investasi US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun yang dikucurkan oleh SoftBank dan Sequoia Capital pada 2014 lalu, akan dimanfaatkan untuk promosi perusahaan.
Sepanjang 2015 William mengaku sudah menjalankan kampanye yang ditujukan kepada para calon pelaku UKM agar mereka tergerak untuk menciptakan peluang sendiri.
"Edukasi pasar akan terus berjalan di tahun ini. Selebihnya kami tidak punya rencana bisnis yang tetap karena sistemnya satu bulan pasti me-review soal strategi. Apabila berjalan dengan baik, maka akan terus dilakukan," ujarnya, menutup perbincangan.
(adt)