WAWANCARA EKSKLUSIF

Alasan HotelQuickly Memilih Asia, Tinggalkan Eropa

Hani Nur Fajrina | CNN Indonesia
Selasa, 23 Feb 2016 18:18 WIB
Sejauh ini HotelQuickly hanya tersedia di Indonesia dan negara Asia lainnya. Mereka mengaku enggan berekspansi di Benua Biru.
Foto: Dok. Hotelquickly
Jakarta, CNN Indonesia -- Aplikasi pemesanan hotel bersifat last-minute HotelQuickly saat ini memang tersedia di kawasan Asia Pasifik saja. Sang CEO Tomas Laboutka menyatakan bahwa perusahaan masih akan tetap fokus di Asia.

Hongkong, Indonesia, Laos, Macau, Malaysia, Singapura, Thailand, Taiwan, Vietnam, Myanmar, Filipina, Kamboja, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru adalah 15 negara pilihan ekspansi HotelQuickly.

"Kami akan terus fokus di Asia. Bisa dikatakan Eropa sudah matang pasarnya. Sejak awal memang kami jatuh hati dengan potensi di Asia," ungkap Laboutka saat berbincang dengan CNN Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, pasar di Asia akan terus berkembang khususnya melihat penetrasi perangkat ponsel pintar dan perkembangan layanan basis online yang berkonsep on-demand.

"Kami ingin merevolusi cara orang bepergian. Dan konsumen Asia adalah potensi yang besar. Khususnya masyarakat Asia yang menyukai promosi harga miring," sambungnya.


Diketahui HotelQuickly mampu memberi harga 20 hingga 28 persen lebih murah dari penawaran lain. Bahkan, HotelQuickly memberi diskon bagi pengguna apabila ada kerabat dekat yang turut mengunduh aplikasi ini dan memasukan kode khusus agar poin tersebut bisa ditukar dalam bentuk potongan harga.

Laboutka juga mengatakan, Hong Kong menjadi salah satu pasar yang dinamis dengan frekuensi perubahan harga yang cukup sering, yakni bisa mencapai 10 sampai 12 kali dalam sehari.

Kebanyakan hotel di Asia, dikatakan Laboutka, cukup percaya diri bekerjasama dengan HotelQuickly khususnya dalam memberikan promosi harga murah.


Kemitraan yang terjalin antara perusahaan dengan pihak hotel, diakuinya, dari HotelQuickly terlebih dahulu yang melakukan pendekatan dengan menyortir hotel yang layak masuk ke dalam daftar akomodasi aplikasi.

"Kami tidak akan bilang tak akan ekspansi ke benua lain karena semuanya mungkin terjadi di dunia teknologi. Namun yang kita inginkan memang fokus di Asia Pasifik," tuturnya.

Aplikasi HotelQuickly didirikan oleh lima orang, yaitu Christian Mischler yang menjabat sebagai COO, Michal Juhas sebagai CTO, Mario Peng selaku CFO, Raphael Cohen sebagai CSO, dan Tomas Laboutka sendiri sebagai CEO.

Tercatat sejak diluncurkan pada Maret 2013, hingga kini pengguna aplikasi sudah mencapai 2 juta pengguna yang 500 ribu di antaranya berasal dari Indonesia.

(eno)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER