Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bersama relawan Teman Ahok merilis aplikasi ponsel pintar bernama GoAhok sebagai upaya mengumpulkan dukungan berupa KTP dari masyarakat DKI Jakarta agar Basuki Tjahaja Purnama-Heru Budi Hartono melenggang kembali ke Pilkada DKI Jakarta 2017.
Wakil Sekretaris Jendral PSI, Danik Eka Rahmaningtyas mengatakan, aplikasi ini dinyatakan sebagai langkah konkret dalam mendukung Ahok untuk masuk ke bursa calon Gubernur DKI Jakarta.
"Walaupun PSI belum resmi jadi partai politik dan belum punya tiket untuk dukung partai lain di pilkada, tapi setidaknya kita sudah berani mengambil langkah konkrit untuk mendukung pemimpin baik," ujar Danik di kawasan Utan Kayu, Jakarta, Kamis (31/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aplikasi ini menyediakan formulir bagi warga Jakarta yang ingin mendukung Ahok-Heru dengan cara mengumpulkan KTP tetapi tak tahu harus menyerahkan KTP ke mana.
Jika ada warga yang mendaftarkan diri di aplikasi, tim GoAhok akan menjemput KTP warga Jakarta setiap harinya. KTP yang terkumpul bakal langsung diserahkan ke sekretariat Teman Ahok.
"Kita menggiring bola. Jadi dengan aplikasi ini seluruh masyarakat DKI Jakarta yang ingin mendaftarkan KTP-nya bisa kita jemput tanpa mengenal jarak, waktu, dan tempat," kata Ketua DPP Sumardi.
Menurut Sumardi, dengan cara seperti ini, PSI telah menyediakan jutaan posko Teman Ahok secara virtual dengan target 1 juta KTP terkumpul hingga akhir Juni 2016 sebagai syarat agar Ahok-Heru bisa maju ke pilkada sebagai calon independen.
Sebelumnya, langkah Teman Ahok mengumpulkan dukungan lewat KTP masyarakat sempat tersendat ketika ditemukan banyak KTP palsu. Teman Ahok harus memulai dari awal untuk mengumpulkan satu juta KTP dengan tenggat waktu yang sama, akhir Juni mendatang.
PSI optimis, setiap harinya layanan GoAhok dapat menjemput KTP di 2000 titik setiap hari.
Untuk pemilihan 2017, Ahok akan maju bersama dengan Heru yang tak lain adalah Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta melalui jalur independen. Keduanya menggunakan gerakan relawan Teman Ahok sebagai kendaraan politik. Hingga kini Ahok telah mendapat dukungan dari Partai Demokrat dan Hanura.
(adt/eno)