Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengajukan surat kepada pengelola situs berbagi video YouTube untuk memblokir dua konten yang menggambarkan anggota kelompok militan ISIS melatih anak-anak warga negara Indonesia (WNI), termasuk mengoperasikan senjata api.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemkominfo, Ismail Cawidu mengatakan, pihaknya menemukan dua konten di YouTube yang memperlihatkan kelompok ISIS melatih anak WNI. Masing-masing video berdurasi 15 menit dan 2 menit.
"Maka setelah kami memperhatikan konten video tersebut, maka Kominfo telah meminta kepada YouTube untuk memblokir video tersebut. Video yang Kominfo minta diblokir ada dua link, masing-masing berdurasi 15 menit dan 2 menit," ujar Ismail, Kamis (19/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video itu pada awalnya memakai bahasa Arab sebagai pengantar yang disertai dengan terjemahan bahasa Indonesia. Lalu ada wawancara dengan seorang dewasa yang diduga WNI dan dia memakai bahasa Indonesia.
"Kami, dari bangsa Nusantara, Indonesia, Filipina, Malaysia, kami dapat berhijrah kepada negeri khilafah ini. Kami dapat berhijrah dari negeri yang penuh kebodohan, kehinaan, dan kebohongan," demikian penggalan pernyataan dari seorang remaja yang dalam video itu memakai nama Abu Nashir Indunisiy.
Di pertengahan video juga terdapat wawancara dengan beberapa anak yang diduga WNI karena ia berbicara dalam bahasa Indonesia yang fasih, juga kadang memakai bahasa Arab.
Kendati Kemkominfo telah meminta YouTube untuk memblokirnya, namun CNNIndonesia.com menemukan video itu bersumber dari sebuah situs web yang memanfaatkan platform blog WordPress. Video itu juga diunggah memanfaatkan platform VideoPress milik WordPress.
Situs tersebut nampaknya sengaja dirancang untuk menyebarkan nilai-nilai kelompok ISIS, dan mereka memanfaatkan bahasa Inggris untuk menyampaikan pesan.
(adt)