CEO Grab: Kami Punya Modal Besar Jangka Panjang

Aditya Panji | CNN Indonesia
Kamis, 21 Jul 2016 10:47 WIB
Grab mengatakan memiliki cadangan modal yang besar untuk jangka panjang. Perusahaan mengalokasikan dana ekspansi terbesar untuk Indonesia.
Pendiri dan CEO Grab, Anthony Tan. (CNN Indonesia/Ranny Virgian Utami)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pendiri dan CEO Grab Anthony Tan menegaskan pihaknya memiliki modal dalam jumlah besar yang akan digunakan dalam jangka panjang mengembangkan bisnis di Asia Tenggara, terutama Indonesia yang disebutnya sebagai “kesempatan terbesar.”

Sejak didirikan pada 2012, Grab diketahui telah menggalang dana US$800 juta dari sejumlah investor.

“Kami memiliki tim yang kuat. Teknologi yang hebat. Oleh karena itu, kami punya modal yang sangat besar. Itu sangat penting,” kata Anthony ketika dijumpai di Jakarta, Selasa (19/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Modal tersebut disebutnya bakal dipakai untuk mengembangkan teknologi di aplikasi Grab, yang tentu saja perusahaan harus mengeluarkan banyak dana mempekerjakan ahli pemrograman komputer dan khusus hal ini disebut Anthony “butuh biaya yang sangat besar.”

Grab sejauh ini memiliki tiga pusat penelitian dan pengembangan teknologi, yang berada di Seattle (Amerika Serikat), Beijing (China), dan Singapura.

Selain itu, modal dari para investor juga besar alokasinya untuk human capital. “Kami selalu memastikan, bahwa tim kami di berbagai kota adalah talenta lokal terbaik,” tuturnya.

Dari sekian banyak wilayah operasional Grab, Indonesia disebutnya merupakan negara paling potensial dan oleh karenanya Grab siap menggelontorkan dana ekspansi terbesar di Indonesia dibandingkan Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand dan Vietnam.


Di Indonesia, Grab juga berupaya menurunkan biaya subsidi ke pengemudi dan penumpang guna membangun bisnis yang berkelanjutan. Kendati melakukan pemangkasan subsidi, sejauh ini mereka masih melihat pertumbuhan yang baik, dan itu bisa terlihat pada layanan GrabBike dan GrabCar.

Sejak awal 2016 ketika melakukan rebranding sampai sekarang, Anthony mengatakan layanan GrabBike tumbuh 300 persen, kendati perusahaan melakukan pemotongan sebesar 50 persen untuk setiap perjalanan yang diselesaikan. 

Investor = Mitra

Bicara soal modal, Anthony berkata itu sangat erat kaitannya dengan bagaimana seorang pendiri memilih mitra investor yang seharusnya menurut dia, turut mendorong agar perusahaan memiliki rencana jangka panjang dan membangun bisnis berkelanjutan.

“Saya tidak menyebutnya investor. Saya menyebutnya mitra (partner). Mitra sangat penting untuk jangka panjang,” kata anak ketiga dari konglomerat Tan Heng Chew asal Malaysia ini.

Dia mencontohnya SoftBank yang jadi salah satu investor Grab pada pendanaan Seri D sebesar US$250 juta di Desember 2014. SoftBank disebut Anthony sangat mendorong portofolionya untuk memiliki rencana perusahaan 50 tahun.


SoftBank disebutnya juga sangat berpengalaman dalam mengontrol kapital yang sangat besar. Pekan ini, SoftBank mengumumkan akan mengakuisisi perusahaan desainer cip ARM Holdings asal Cambrige, Inggris, sebesar US$32 miliar.

“Jika Anda ingin membangun bisnis yang berkelanjutan, kita harus menyediakan solusi jangka panjang. Untuk solusi jangka panjang, Anda butuh mitra jangka panjang. Karena itu kami punya modal jangka panjang,” tutupnya. (adt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER