Indosat Jalankan Tarif Baru Interkoneksi

Bintoro Agung | CNN Indonesia
Sabtu, 03 Sep 2016 06:06 WIB
Sejak 1 September pelanggan Indosat telah menggunakan tarif interkoneksi baru sebesar Rp204 untuk panggilan suara dari jaringan selule.
Indosat memastikan telah mengikuti aturan pemerintah untuk menurunkan tarif interkoneksi dengan operator lain. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli menyampaikan pihaknya telah memberlakukan penurunan tarif interkoneksi sesuai dengan Surat Edaran No.1153/M.Kominfo/PI.0204/08/2016 yang seharusnya berlaku sejak 1 September kemarin.

Pernyataan ini menegaskan posisi Indosat yang terus maju dengan atau tanpa pemberlakuan resmi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Penurunan biaya interkoneksi secara alamiah dan ilmiah pasti terjadi sebagai konsekuensi dari kemajuan teknologi yang semakin efisien dan skala ekonomi jaringan yang lebih besar," ujar Rusli dalam sebuah pernyataan resmi perusahaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai operator yang telah menyerahkan Daftar Penawaran Interkoneksi (DPI), Indosat akan memberlakukan tarif interkoneksi baru secara B2B dengan operator yang sudah menyerahkan DPI. Dalam hal ini perusahaan telekomunikasi yang telah menyerahkan DPI kepada Kemkominfo adalah Indosat, XL Axiata, Smartfren, dan Tri.


Jika pernyataan tersebut benar-benar telah diterapkan oleh Indosat, itu artinya sejak 1 September pelanggan Indosat telah menggunakan tarif interkoneksi baru sebesar Rp204 untuk panggilan suara dari jaringan seluler ke jaringan tetap, seluler, maupun memanfaatkan satelit, dalam cakupan lokal. Tarif tersebut turun 26 persen dari tarif semula Rp250.

Sementara untuk tarif interkoneksi dari panggilan suara jaringan tetap ke jaringan tetap ke jaringan tetap cakupan lokal bertarif Rp 125, ke seluler Rp196, dan yang memanfaatkan satelit Rp198.

Di pihak yang sama, XL Axiata tidak mau melangkah sejauh Indosat. Meski kecewa keputusan regulator menunda pengumuman tarif baru, XL menahan diri untuk mengikuti langkah Indosat. Meski demikian, Vice President Corporate Communication XL Axiata Turina Farouk telah menyatakan tetap berusaha tarif interkoneksi baru terlaksana secepat mungkin.


"Kami akan menyurati BRTI dengan niat mendorong agar pengumpulan DPI cepat terpenuhi dari semua operator Indonesia," ujar Turina.

Saat ini Telkomsel adalah satu-satunya operator seluler yang belum menyerahkan DPI kepada regulator. Mereka beralasan masih menunggu jawaban tertulis atas surat keberatan rencana penurunan tarif interkoneksi.

"Hal ini Telkomsel rasa perlu untuk menegakkan asas tata kelola pemerintahan yang baik dan transparan," pungkas Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah.


Keberatan Telkomsel pada isi surat edaran Menkominfo adalah potensi kerugian yang bisa ditimbulkan dari pemberlakuan tarif interkoneksi baru. Menurut perhitungan Telkomsel, mereka akan merugi hingga Rp800 miliar dengan ceiling price Rp204. Telkomsel justru meminta regulator menaikkan tarif hingga Rp285 untuk menutup recovery cost mereka. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER