Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus ledakan yang disebabkan catatnya baterai Galaxy Note 7 kembali mengemuka. Setelah dikabarkan menjadi penyebab meledaknya sebuah mobil di Florida dan mendapat penolakan dari sejumlah maskapai penerbangan, kini Samsung kembali menelan pil pahit.
Seorang pengguna Galaxy Note 7 di Perth, Australia melaporkan ponselnya meledak hingga menyebabkan kerusakan pada kamar hotel saat melakukan perjalanan dinas.
Melalui situs forum online
Reddit, seorang konsumen yang memakai nama pengguna Crushader, melaporkan ia telah mengalami sebuah kecelakaan saat tengah mengisi ulang baterai Galaxy Note 7 di kamar hotel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat diisi ulang selama semalam, ia menemukan ponselnya telah terbakar hingga membakar sprei dan karpet kamar.
Meski tidak merinci kerusakan yang dimaksud, namun ia memastikan telah menggunakan kabel
charger asli Samsung.
Mengutip
CNet, pihak hotel memperkirakan kerusakan yang terjadi akibat insiden ini senilai US$1.382 atau setara Rp18 juta.
Pihak Samsung Australia memastikan akan bertanggung jawab dan bersedia membayarkan ganti rugi atas kerusakan tersebut.
Sejauh ini, perusahaan asal Korea Selatan ini diketahui telah menjual 2,5 juta unit Galaxy Note 7. Sementara di kawasan Australia, Samsung melaporkan telah menarik 51.060 unit ponsel dan bersedia menawarkan pilihan kompensasi berupa pengembalian uang, perbaikan, atau penggantian dengan ponsel tipe lain.
Akibat insiden ini, Samsung pun mengambil langkah untuk menarik kembali semua ponsel yang telah terjual dan menghentikan pemasaran hingga waktu yang belum bisa dipastikan.
Lembaga riset IDC melaporkan akibat penarikan produk di pasar
(recall), Samsung bukan hanya mengalami kerugian dari sisi keuangann, tapi lebih penting menjadi sebuah respon yang tepat untuk menyelamatkan pamor
brand.
(evn)