Ponsel Pengganti Galaxy Note 7 Keluarkan Asap di Pesawat

Aditya Panji | CNN Indonesia
Kamis, 06 Okt 2016 10:31 WIB
Unit Galaxy Note 7 yang baru sekaligus pengganti dari unit lama yang bermasalah, dilaporkan mengeluarkan asap saat berada di sebuah pesawat Amerika Serikat.
Seorang pengunjung menjajal Galaxy Note 7 dalam acara peluncurannya di New York, AS, pada 2 Agustus 2016. (Drew Angerer/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Unit Galaxy Note 7 yang baru sekaligus pengganti dari unit lama yang bermasalah, dilaporkan mengeluarkan asap saat berada di sebuah pesawat Amerika Serikat pada Rabu (5/10).

Perisitiwa ini dialami oleh Brian Green asal Indiana yang menumpang pesawat Southwest Airlines dari Louisville, Kentucky, ke Baltimore, Maryland.

Istri Green yang bernama Sarah, berkata kepada Reuters bahwa suaminya telah mengganti unit Galaxy Note 7 dengan perangkat baru sekitar dua pekan lalu setelah mendapat pesan teks dari Samsung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maskapai Southwest Airlines segera melakukan evakuasi penumpang setelah Green melaporkan ada asap dari ponsel Samsung. Semua penumpang dan awak pesawat diminta keluar dari pintu kabin utama dan tidak ada korban luka dari insiden ini.


The Verge memastikan bahwa perangkat itu adalah Galaxy Note 7. Situs teknologi tersebut berhasil menghubungi Green lewat panggilan telepon. Green sendiri mengaku telah mengambil unit baru Galaxy Note 7 yang diganti pada 21 September lalu di toko AT&T.

Menurut laporan The Verge, Green mengklaim telah mematikan ponsel dengan kondisi baterai sekitar 80 persen dan memasukkannya ke saku dan ponsel itu mengeluarkan asap. Ia segera menjatuhkan ke lantai pesawat sementara ponsel terus mengeluarkan asap abu-abu kehijauan.

Green berkata selama ini ia menggunakan metode isi ulang nirkabel sejak ponsel itu ia ambil dari AT&T.

Kini, unit Galaxy Note 7 milik Green dibawa oleh tim pemadam kebakaran Louisville untuk diperiksa.


Samsung mengatakan dalam sebuah pernyataan mereka sedang bekerja memulihkan perangkat dan berusaha memahami penyebabnya.

“Selama kami belum mengambil perangkat, kami tidak dapat memastikan bahwa insiden itu melibatkan Galaxy Note 7 baru,” tulis Samsung kepada Reuters.

Samsung pada September lalu mengambil langkah menarik 2,5 juta perangkat Galaxy Note 7 dari 10 negara setelah mengetahui ada masalah manufaktur unit baterai yang membuatnya rentan panas dan meledak.

Penarikan Galaxy Note 7 dari pasar ini merupakan skala terbesar yang pernah dialami Samsung. (adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER