CEO Uber Berdebat Sengit dengan Pengemudinya

Bintoro Agung | CNN Indonesia
Jumat, 03 Mar 2017 03:52 WIB
CEO Uber Travis Kalanick terlibat debat sengit dengan salah satu mitra pengemudi saat dia menggunakan layanan Uber.
CEO Uber Travis Kalanick (REUTERS/Robert Galbraith)
Jakarta, CNN Indonesia -- Insiden kembali menimpa perusahaan teknologi Uber. Kali ini CEO Travis Kalanick terekam kamera berdebat sengit dengan seorang pengemudi Uber.

Sebuah rekaman bertanggal 5 Februari yang diperoleh Bloomberg dan telah beredar luas di internet memperlihatkan Kalanick beradu mulut dengan pengemudi bernama Fawzi Kamel. Kalanick yang saat itu duduk di kursi penumpang dan diapit perempuan di kedua sisinya mulai cekcok ketika sampai di tujuannya.

Cekcok dimulai ketika Kamel menyampaikan keluhannya kepada Kalanick. Pembicaraan pun masih berjalan baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kau meningkatkan standar dan menurunkan harga," keluh Kamel.

Tensi mulai meninggi ketika Kamel mulai mengajukan kekecewaannya kepada sang bos Uber.

"Orang-orang tak lagi mempercayaimu. Aku kehilangan US$97.000, karena anda Aku bangkrut karena anda... Kalian terus berubah setiap hari," cecar Kamel.

Mendengar hal itu, Kalanick yang sebelumnya dalam posisi mendengar dengan sekali-kali menjawab, mulai bereaksi ketus dengan mengucapkan "omong kosong".

Dalam percakapan itu Kamel yang menyediakan layanan Uber Black membandingkan harga jasa layanannya dulu dan sekarang yang turun drastis. Kalanick membantahnya. Kamel yang persisten akhirnya memancing emosi Kalanick.

"Beberapa orang tidak mau bertanggung jawab atas masalahnya sendiri. Mereka menimpakan kesalahannya sendiri ke orang lain. Semoga beruntung," ujar Kalanick sembari membanting pintu mobil.

Berdasarkan laporan Bloomberg, usai percakapan tersebut, mitra pengemudi Uber memberikan rating satu bintang kepada Kalanick sebagai penumpang. Di Uber, tak hanya penumpang yang memberi rating ke pengemudi.

Sadar video tersebut telah beredar luas, Kalanick menyampaikan permintaan maafnya kepada seluruh staf Uber dan Kamel. Ia mengaku bersalah dan butuh bantuan sebagai pemimpin.

"Ini pertama kalinya saya ingin mengaku bahwa saya butuh bantuan kepemimpinan dan berniat mencarinya," tulis Kalanick seperti dimuat di blog Uber pada Selasa (28/2).

"Saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada Fawzi juga kepada pengemudi dan komunitas pengendara lain, dan tim Uber," pungkasnya.

Insiden Kalaninck menggenapi masalah yang menimpa Uber selama beberapa bulan terakhir. Dimulai dari dugaan pemanfaatan situasi imigran yang terkurung di bandara Amerika Serikat akibat perintah eksekutif Presiden Trump, kasus pelecehan seksual kepada mantan karyawati, hingga mundurnya seorang teknisi eksekutif atas riwayat pelecehan seksual. (tyo)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER