Setelah Palapa Ring, Kominfo Bidik Proyek Satelit Internet

CNN Indonesia
Jumat, 31 Mar 2017 09:03 WIB
Menkominfo Rudiantara mengindikasikan proyek High-Throughput Satellite (HTS) atau satelit internet akan segera dimulai tahun ini dan ditargetkan rampung 2021.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Komunikasi dan Informatika menargetkan pada 2021 nanti Indonesia akan memiliki satelit sendiri. Satelit itu nantinya akan khusus memancarkan komunikasi internet ke penjuru Indonesia.

Menkominfo Rudiantara mengindikasikan proyek High-Throughput Satellite (HTS) atau satelit internet akan segera dimulai tahun ini. Proyek akan dimulai dari proses tender.

"Tendernya saja belum, tapi kami rencanakan semester dua mulai prosesnya, lalu penetapan pemenangnya selesai pertengahan 2018 nanti," tutur Rudiantara di Jakarta, Rabu (29/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Estimasi waktu pembuatan satelit diperkirakan mencapai 30 bulan. Rudiantara sendiri memperkirakan proyek satelit internet ini akan memakan waktu total 3,5 tahun dari sekarang.

Adapun pemerintah diprediksi harus mengeluarkan biaya lebih banyak dari proyek satelit komunikasi biasa. Rudiatara mengatakan perkiraan nilai satelit internet mencapai US$400 juta hingga US$500 juta. Lebih tinggi dari biaya pembuatan satelit biasa hanya berkisar US$300 juta.

"Kita pakai satelit itu tidak untuk suara atau pesan lagi tapi benar-benar untuk internet saja," kata Rudiantara.

Selain itu, ia ingin menerapkan bentuk pembiayaan proyek satelit menggunakan skema Kerjasama Pemerintah - Badan Usaha (KPBU). Skema pembiayaan ini sama dengan yang dipakai pemerintah di proyek Palapa Ring. Namun keinginan Rudiantara ini masih bergantung dengan hasil tender nanti.

Satelit internet ditujukan untuk memberi akses internet ke daerah pelosok yang tak terjangkau infrastruktur komunikasi seperti kabel serat optik dan Based Transceiver Station (BTS). Proyek ini akan melengkapi proyek besar Palapa Ring yang berjalan di tiga wilayah berbeda yakni barat, tengah, dan timur.

Terkait proyek satelit internet ini, pemerintah sebenarnya punya rencana serupa dengan Google X dalam program Loon mereka. Namun masalah waktu dan kepemilikan menjadi pertimbangan pemerintah memutuskan menjalankan proyek satelit internet ini sendiri.

"Proyek dengan Google X masih tetap jalan, setahu saya mereka sedang proses izin untuk keamanan data ke Kementerian Perhubungan untuk perlintasannya. Namun kita tidak bisa hanya menunggu itu," pungkasnya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER