Tersedianya automasi dan tool membuat beberapa pekerjaan seperti webmaster, spesialis SEO, dan strategi media sosial bisa dilakukan oleh satu orang pemasaran saja. Padahal, Sranger menjelaskan sebelumnya tiga pekerjaan ini harus dilakukan oleh tiga orang berbeda.
Hal yang sama terjadi dengan big data. Perusahaan tak perlu lagi mempekerjakan banyak insinyur big data jika mereka sudah menentukan strategi dan teknologi big data mereka.
Bagi mereka yang sangat fasih dengan database juga bisa memperpanjang karir dengan beralih menjadi data analis.
Developer terancam
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini pekerjaan terkeren di bidang TI bisa jadi adalah milik para developer. Baik para developer
front end, back end, mobile, atau
full stack. Namun, hal ini bisa segera berubah berkat populernya AI.
"Jika kita melihat masa depan, saya pikir dunia tak lagi memerlukan banyak
coders setelah 2020," jelas PK Argawal dari Universitas Silicon Valley.
"Sembilan puluh persen
coding dilakukan oleh logickomputer dengan machine learning dan low-end AI," tambahnya.
Mereka yang bekerja sebagai insinyur IoT juga perlu waspada. Sebab, saat ini mereka yang tahu bagaimana menulis sistem operasi untuk perangkat IoT memang punya kesempatan cemerlang. Tapi, dalam beberapa tahun, kesempatan ini mungkin tak lagi sama.