Uber Bagai Ayam Kehilangan Induk

CNN Indonesia
Rabu, 14 Jun 2017 12:45 WIB
CEO Travis Kalanick akhirnya memberikan pengumumkan kepada seluruh karyawan bahwa dia mengambil cuti tanpa memberikan informasi kapan kembali.
CEO Uber Travis Kalanick (REUTERS/Robert Galbraith)
Jakarta, CNN Indonesia -- CEO Travis Kalanick akhirnya memberikan pengumumkan kepada seluruh karyawan bahwa dia mengambil cuti tanpa memberikan informasi kapan kembali. Perusahaan akan dijalankan oleh komite manajemen, terutama untuk menangani skandal yang tengah dihadapi Uber.
 
"Saya butuh mengambil cuti untuk mengobati duka atas kematian ibu saya yang saya kuburkan Jumat, untuk merefleksi diri, untuk memperbaiki diri saya dan untuk focus membangun tim kelas dunia. Jika kita akan membangun Uber 2.0, saya juga harus membangun Travis 2.0 untuk menjadi pemimpin yang dibutuhkan perusahaan ini dan apa yang kalian butuhkan," tulis Kalanick pada seluruh stafnya Selasa (14/6).
 
Sehari sebelumnya, Emil Michael yang menjabat sebagai VP Business sekaligus tangan kanan Kalanick juga meninggalkan Uber. Pengumuman tersebut juga disampaikan pada seluruh staf Uber. Sumber New York Times menyebut bahwa posisinya akan digantikan oleh David Ritcher yang saat ini bertugas sebagai VP Strategic Initiative.
 
Emailnya tidak memberikan alasan mengapa dia hengkang dari Uber. Tidak jelas pula apakah dia mengundurkan diri atau dipecat dari perusahaan. Juru bicara perusahaan menolak memberikan komentar mengenai ini.
 
Sebelumnya, dewan mempertimbangkan usulan untuk memberhentikan Michael berdasarkan laporan penyelidikan dari mantan jaksa agung Eric H. Holder Jr. Saat ini, Holder ditahan lantaran kasus penyelidikan di internal Uber tersebut.
 
Dalam laporannya, Holder merekomendasikan untuk memberhentikan sejumlah petinggi Uber yang diklaim berkontribusi pada buruknya budaya perusahaan senilai US$70 miliar. Sementara itu, absennya Kalanick dari jajaran pimpinan Uber, tampaknya akan mengurangi agresivitas perusahaan transportasi online tersebut.

Kedua eksekutif Uber meninggallkan perusahaan ketika kondisi genting. Internal Uber terjebak dalam skandal mengkhawatirkan yang membuat dewan harus mengadakan pertemuan pada 11 Juni demi membahas masalah dan menemukan solusinya.
 
Hari ini, dewan akhirnya mempublikasikan hasil pertemuan darurat mereka. Terdapat 47 rekomendasi termasuk membuat dewan komite pengawas, menulis ulang nilai-nilai budaya Uber, mengurangi penggunaan alkohol di tempat kerja, dan melarang hubungan intim antara karyawan dan atasan mereka.
 
Bloomberg mencatat bahwa dewan juga akan mengurangi peran Kalanick ketika dia kembali dengan memberikan sebagian pekerjaan CEO kepada COO.

Namun posisi tersebut hingga saat ini juga masih kosong. Orang ini akan bertugas sebagai partner penuh CEO namun fokus pada operasi sehari-sehari, budaya dan institusi di dalam Uber.
 
Sekadar informasi, Uber kehilangan atau merumahkan banyak tim manajemennya dalam beberapa bulan terakhir karena beberapa skandal muncul. Penting bagi Uber untuk menyelesaikan masalah korporasinya untuk mengembalikan reputasi perusahaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER