Gojek Sangkal Beli Saham Blue Bird

Kustin Ayuwuragil & Dinda Audriene Mutmainah | CNN Indonesia
Senin, 12 Feb 2018 19:14 WIB
CEO Gojek, Nadiem Makarim menyangkal rumor soal perusahaannya akan membeli 20 persen saham Blue Bird.
CEO Gojek membantah membeli saham Blue Bird (dok. REUTERS/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- CEO Gojek Nadiem Makariem tidak membenarkan bahwa perusahaannya telah membeli 20 persen saham Blue Bird seperti rumor yang beredar.

"No no, no such thing. Jadi engga  tahu rumor dari mana, saya nggak pernah komen mengenai rumor," jawab Nadiem singkat pada awak media pada Senin (12/2) pagi usai pengumuman investasi Grup Astra pada Gojek.

Sebelumnya, Gojek dikabarkan akan mengakuisisi sejumlah saham Blue Bird untuk memenangkan persaingan di bisnis transportasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nadiem melanjutkan bahwa selama ini yang dilakukan perusahaan dengan Bluebird adalah kemitraan dan integrasi. Tidak ada bentuk investasi pada perusahaan penyedia taksi tersebut seperti yang dilakukan Grup Astra pada Gojek.

"Bluebird beda, partnership, integrasi fleed ke dalam teknologi kita. Kalau ini kan [Astra] investment," tambahnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi pihak Bluebird juga menyangkal perihal pembelian saham tersebut. Perusahaan pun tidak bersedia komentar mengenai rumor tersebut.

"Seperti yang sudah disampaikan Gojek, kami tidak menanggapi kabar yang masih sebatas isu," jelas  Amelia Nasution, Direktur Marketing Blue Bird, saat dihubungi via telepon, Senin (12/2).

Disamping itu, Astra Internasional hari ini mengumunkan investasi sebesar US$150 juta atau sekitar Rp2 triliun kepada Gojek. Pendanaan Astra ini menambah panjang daftar investor yang menyuntikkan dana segarnya ke Gojek. Pendanaan ini diperkirakan membuat valuasi Gojek melejit jadi US$4 miliar (Rp54,5triliun).

CEO dan pendiri Gojek Nadiem Makarim, mengatakan investasi yang diterima pihaknya kali ini merupakan salah satu yang terbesar sepanjang sejarah.

Grup Djarum dikabarkan juga akan ikut dalam konsorsium investor besar, bersama Google, Temasek Holding, KKR & Co, Warburg Pincus LLC, dan Meituan-Dianping. Namun, Gojek masih tak bersedia mengkonfirmasi kabar tersebut. (eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER