Jakarta, CNN Indonesia -- Kompetisi untuk memenangkan hati pengguna layanan pemesanan transportasi di Indonesia kian ketat. Tak sekedar "membakar duit" melalui subsidi, perusahaan penyedia aplikasi transportasi mengerahkan upaya untuk mendapatkan loyalitas pengguna.
Aplikasi pemesanan kendaraan dan pembayaran mobile, Grab, memiliki program loyalitas dengan nama GrabRewards. Melalui program ini, pengguna dapat menukarkan poin yang mereka dapatkan dari perjalanan dengan berbagai items dan voucher yang disediakan di dalam katalog.
Program loyalitas seperti ini juga dimiliki saingan Grab, Gojek, dengan layanan Go-Points. Pengguna bisa membeli makanan, mendapatkan layanan gratis dan diskon seperti halnya yang juga tersedia di GrabRewards.
Namun menurut pengamatan
CNNIndonesia.com, poin yang harus direlakan pengguna GoPoint untuk voucher perlahan naik dari waktu ke waktu. Misalnya layanan voucher Go-Food Rp50 ribu, dulunya hanya perlu ditebus dengan 500 poin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poin untuk voucher dengan nilai yang sama naik menjadi 650 kemudian terakhir menjadi 850. Saat ini voucher tersebut bahkan telah hilang dari katalog voucher Go-Jek.
Menanggapi hal tersebut, Rewards Manager Grab Indonesia Irfan Firmansyah mengatakan bahwa Grab tak memiliki niat untuk melakukan hal yang sama. Sebab, loyalitas pengguna bisa berubah karena memprotes penebusan voucher yang kian "mahal".
"Kita nggak ada kepikiran seperti itu sih sampai sekarang. Karena nanti kalau poinnya naik, pelanggan yang protes," ujarnya, Jumat (23/2).
Irfan menambahkan sejak pertama kali diluncurkan pada pertengahan 2017, program ini telah memiliki 100 merchant di seluruh Indonesia. Dia mengungkap pula kategori voucher yang paling menarik minat masyarakat.
"Rewards yang paling disukai oleh pengguna itu adalah voucher makanan. Yang kedua adalah voucher jalan-jalan," tutur Irfan kepada
CNNIndonesia.com.
Minimal poin yang diberikan Grab adalah 4 poin dengan ongkos Rp5 ribu. Namun, Rewards disebut akan menjadi berlipat ketika pengguna membayar dengan GrabPay. Untuk penukaran sendiri, pengguna Grab rata-rata menghabiskan 1.000-2.000 poin per sekali tukar. Rata-rata penukaran dari 11 kategori GrabRewards adalah 1.000-5.000 poin.
 Mediko Azwar, Marketing Director Grab Indonesia dan Irfan Firmansyah, Rewards Manager. (Foto:Kustin Ayuwuragil/CNNIndonesia.com) |
Adapun, Mediko Azwar, Marketing Director Grab Indonesia mengatakan bahwa sekitar 1 juta pengguna Grab telah memanfaatkan program ini. Pertumbuhan dari program ini disebutnya sangat baik dan memberikan dampak yang baik pula bagi Grab.
"Cukup menggembirakan karena ini bisa membuat konsumen lebih loyal dalam layanan Grab. Tapi kalau ditanya berapa persennya saya tidak bisa menyebutkan," paparnya dalam kesempatan yang sama.
Tambah MerchantIrfan menerangkan bahwa merchant Food and Baverages (F&B) sendiri mendominasi 60-70 persen merchant Grab Rewards. Kendati demikian, tidak semua merchant ini telah hadir di seluruh Indonesia.
"Kita ini ingin hyperlocal makanya ingin yang khas di suatu kota di mana ada kita. Kalau di Medan ada Ucok Durian, di Surabaya ada Ice Cream Zangrandi, kalau di Bandung ada Bale Raos. Nanti katalog Rewards pengguna akan terupdate secara otomatis ketika berpindah kota," lanjutnya.
Selain itu, Irfan juga mengungkap bahwa diskon perjalanan dan utility juga diminati masyarakat. Ke depan, pihaknya berniat menambah merchant-merchant di kategori ini.
"Diskon perjalanan sama utility seperti isi pulsa, token listrik, ecommerce, juga diminati. Kemarin ada diskon dengan Lazada dan Zalora lumayan ramai. Kita pasti terus nambah merchant," ungkapnya.
(age)