Aplikasi Lemah Bikin Sopir Gojek-Grab Kerap Buat Order Fiktif

CNN Indonesia
Rabu, 06 Jun 2018 16:07 WIB
Aplikasi Gojek dan Grab disebut pengamat punya kelemahan keamanan sehingga kerap dimanfaatkan sopir berbuat curang dengan membuat order fiktif.
Ilustrasi (Foto: Screenshot via Aplikasi Grab)
Jakarta, CNN Indonesia -- Fenomena order fiktif (opik) dikalangan pengemudi transportasi online dinilai terjadi karena lemahnya sistem keamanan dari pemilik aplikasi (aplikator) seperti Gojek dan Grab.

"Aplikasi belum bisa mendeteksi mana perjalanan yang valid dan yang diakali," terang Pratama Persadha, Ketua Cissrec (Communication & Information System Security Research Center) dalam diskusi soal fenomena order fiktif dan tuyul pada layanan transportasi online, Rabu (5/6).

Order fiktif ini terjadi ketika pengemudi menipu aplikasi dengan aplikasi fake GPS. Mereka sebenarnya tidak bergerak dari tempatnya, tapi dengan fake GPS mereka bisa tampak sedang berada di lokasi tertentu untuk mengambil order penumpang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini merugikan karena pengemudi curang ini membuat penumpang menunggu lebih lama, karena sebenarnya lokasi pengemudi jauh dari lokasi yang ditunjukkan fake GPS.

Kelemahan aplikasi

Terkecohnya aplikasi dengan fake GPS ini menurut Pratama lantaran aplikasi transportasi online itu belum bisa mengakses GPS perangkat di tingkat peranti keras.

"Kalau ga bisa langsung akses ke GPS hardware, sama aja bohong, mau diubah bagaimanapun aplikasinya tetap saja bisa dibohongi aplikasinya," jelasnya.

Ia lantas mencontohkan bagaimana ia hal ini dilakukan oleh Pokemon Go dan WeChat.

Pokemon Go adalah permainan augmented reality berbasis aplikasi. Pemainnya harus berpindah tempat untuk mengumpulkan pokeball.

Tapi, pemain yang malas bisa mengakalinya dengan fake GPS, sehingga mereka bisa dianggap tengah berjalan oleh aplikasi. Walau sebenarnya mereka tak bergerak dari tempat duduk.

Pokemon Go lantas mengatasinya dengan langsung mengakses hardware GPS. Sehingga, pengguna tak bisa mengakali lagi dengan fake GPS. Cara lain adalah dengan mendeteksi lokasi asli pengguna lewat triangulasi BTS. (eks/eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER