Ramai 'Bot' Polling, Langkah Twitter Hapus Bot Tak Efektif

Eka Santhika | CNN Indonesia
Kamis, 16 Agu 2018 15:31 WIB
Pemberantasan akun bot yang sempat diumumkan oleh Twitter dianggap tidak efektif di Indonesia pasca ramainya akun bot untuk menangkan polling.
Ilustrasi (REUTERS/Dado Ruvic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat menilai inisiatif Twitter untuk membersihkan akun bot bisa jadi tidak efektif. Hal ini melihat masih banyaknya akun bot yang digunakan untuk membentuk opini publik lewat media sosial.

"Kenyataannya sampai sekarang masih ada dan tiap hari bermunculan," jelas Jose Rizal, sirektur lembaga pengamat percakapan media sosial Politica Wave, saat dihubungi via telepon oleh CNNIndonesia.com, Kamis (16/8).

Hal senada diungkap oleh pengamat media sosial lainnya, Ismail Fahmi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sepertinya memang tidak efektif. Sebab, masih banyak buktinya bot. Twitter juga ngga pengen penggunanya berkurang kan? Nanti saham mereka gimana?" ujarnya saat ditemui Kamis (15/8).

Menurutnya, di Indonesia bot memang masih banyak digunakan. Jika seorang melakukan "ternak" bot ia bisa memegang puluhan bahkan hingga ratusan bot.

"Bisa unlimited, sekuatnya aja," tambah Ismail lagi.

Kedua pernyataan itu dilontarkan menanggapi maraknya isu bot yang digunakan oleh sejumlah tim pendukung pasangan Capres dan Cawapres untuk saling memenangkan hasil polling di Twitter.

Padahal sebelumnya Twitter sempat mengumumkan bahwa mereka telah menerapkan sejumlah kebijakan untuk mendeteksi dan menghapus akun-akun bot ini.

Tak ada tim teknis

Jose lantas menyebut kemungkinan kalau kebijakan itu tak efektif diterapkan di Indonesia. Sebab, Twitter tak memiliki tim teknis di Indonesia.

"Setahu saya Twitter tak punya tim teknis di Indonesia. Kalau tidak punya tim di Indonesia, mereka tidak paham bahasa Indonesia. Sehingga tak bisa mengenali pattern bot di Indonesia [...] Mengenali pattern bot harus paham bahasanya," jelasnya lagi.

"Inisiatif mereka untuk memberantas bot dan hoaks hanya bisa dilakukan jika mereka ploting (menempatkan) orang di Indonesia," tandasnya.

Selain itu menurut Jose saat ini perilaku akun bot di Indonesia sudah berubah. Jika dulu akun ini punya profil yang sederhana, tak menggunakan foto profil, dan follower-nya masih kecil. Saat ini mereka sudah membentuk profilnya seperti orang dan aktif melakukan aktivitas di Twitter.

"(Ciri lainnya) misal postingan banyak tapi full retweet, ada kode tertentu dalam posting ada simbol tertentu di akhir cuitan. Kodenya ini seperti (kata) null (atau) angka 1,2,3, atau dicuitkan dari aplikasi bot tertentu," jelas Jose lagi.

Sejak dihubungi pada Kamis (15/8) petang, pihak Twitter Indonesia masih belum memberi tanggapan terkait pemberantasan bot di Indonesia. (eks)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER