Cara Kerja Ormas Peras Pembiayaan Otomotif

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Senin, 27 Agu 2018 09:42 WIB
Mereka para oknum tak segan-segan melakukan aksi penipuan kepada perusahaan pembiayaan otomotif.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Rayhand Purnama Karim JP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah perusahaan pembiayaan mengeluhkan aksi pemerasan hingga penipuan yang dilakukan oknum dari organisasi kemasyarakatan (Ormas) melalui kendaraan yang mengalami kredit macet. Mereka melancarkan aksinya secara berkelompok dan perorangan.

Direktur Penjualan dan Distribusi Adira Finance Niko Kurniawan mengatakan untuk mendapat kendaraan kredit macet dari tangan konsumen, para oknum biasanya sampai memasang iklan di berbagai media nasional.

Menurut dia oknum ormas menyasar konsumen dengan kondisi keuangan tidak sehat yang tidak mengetahui tata cara over kredit kendaraan.
"Mereka kadang tulis iklan di koran menyediakan jasa untuk melunasi utang ke finance kalau tidak punya uang, atau beli motor mereka yang sudah tidak mampu lunasi," kata Niko saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (24/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, ia menjelaskan setelah motor atau mobil berpindah tangan para oknum tersebut bakal menjualnya ke perusahaan pembiayaan dengan harga tinggi.

"Mereka tawarkan ke leasing untuk dibeli kembali dengan harga mahal atau mereka jual lagi dengan surat-surat palsu atau di ambil spare part-nya untuk dijual," jelas Niko.
Untuk oknum yang beraksi secara perorangan, dikatakan Niko memiliki cara kerja berbeda. Mereka diyakini lebih cenderung melakukan penipuan murni, ketimbang memeras.

"Jadi bisa dengan cara membuat KTP palsu, tabungan atau slip gaji palsu lalu setelah dapat kredit langsung kabur. Mereka itu pakai modal kerjanya, misal dengan kasih DP ke dealer, lalu kontrak rumah. Setelah ajukan kredit ke beberapa finance, setelah dapat mobil atau motor ya lalu langsung kabur," tukas Niko.

Niko pun mengantisipasi sejumlah pemerasan dan penipuan kian marak akibat munculnya aturan uang muka (down payment/DP) sebesar nol persen.

(mik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER