Jakarta, CNN Indonesia -- Isu negatif yang akhir-akhir menerjang
Uber tampaknya tak akan menjegal rencana perusahaan
ride-hailing ini untuk melantai di bursa.
Dilansir dari
Reuters, Uber akan tetap melakukan penawaran saham perdana (
initial public offering/IPO) pada 2019. Mereka pun menyakinkan tak akan menjual lini usaha penelitian mobil self-driving,
CEO Uber
Dara Khosrowshahi menegaskan kepada Reuters perusahaan tidak akan menjual anak usahanya yakni Advanced Technologies Group pada saat ini.
"Pada akhirnya, ini adalah aset besar yang kami bangun dan kami dapat memonetisasi itu dengan cara apa pun yang kami inginkan. Menjual bukan menjadi pilihan kami saat ini, "tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khosrowshahi mengungkapkan Uber cukup optimis dapat melanjutkan pengujian mobil self-driving akhir tahun ini setelah kecelakaan fatal yang melibatkan mobil Uber otonom di Tempe, Arizona pada Maret, kata Khosrowshahi.
Advanced Technologies Group akan 'resmi' menjadi bagian dari Uber setelah penawaran saham perdana, tetapi juga akan bermitra dengan perusahaan lain yang membangun teknologi self-driving, tambah Khosrowshahi.
"Kami ingin mendapatkan teknologi siap untuk prime time secepat mungkin," katanya.
Bulan lalu, Toyota Motor Corp. mengatakan akan menginvestasikan US$500 juta di Uber untuk bersama-sama mengembangkan mobil self-driving.
"Kami sangat senang memulai dengan Toyota tetapi itu tidak akan berakhir di sana," katanya.
Reuters melaporkan pada bulan Juli bahwa Uber sedang diperiksa oleh Komisi Peluang Kerja Sama Amerika Serikat untuk dugaan diskriminasigender pada isu-isu seperti pembayaran tenaga kerja.
(reuters/age)