Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan sudah menurunkan sekitar 450 video
pengeroyokan suporter Persija oleh suporter
Persib.
Rudiantara mengatakan pihaknya bergerak cepat agar konten tesebut tidak lagi dikonsumsi oleh masyarakat.
Rudiantara mengatakan pihaknya menggunakan mesin pengais konten AIS untuk menyaring video-video tersebut.
"450 URL
(Uniform Resource Locator) sudah kami blokir. Itu tidak bagus untuk masyarakat. Jadi video itu seperti mengajak masyarakat untuk melakukan hal seperti itu," kata Rudiantara di kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu (26/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan yang sama Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Semuel Pangerapan mengatakan keberadaan video pengeroyokan meskipun Kominfo sudah menurunkan video disebabkan banyak netizen yang masih mengunggah ulang video.
Selain itu Semuel mengakui AIS tidak bisa mengais konten video tersebut dari aplikasi chatting atau akun media sosial yang digembok. Oleh karena itu, Semuel mengatakan masyarakat juga dibutuhkan untuk melapor ke Kominfo terkait peredaran video ini.
"Aplikasi WhatsApp juga tidak bisa, karena terenkripsi, kemudian Facebook yang terproteksi tidak bisa," ujar Semuel.
Sebelumnya suporter Persija Haringga Sirla (23) tewas dikeroyok oknum Bobotoh pada akhir pekan lalu. Dirinya tertangkap sweeping di area parkir stadion Gelora Bandung Lautan Api menjelang pertandingan Persija melawan Persib. Rekaman video pengeroyokan beredar dengan cepat melalui sejumlah platform media sosial.
(jnp/evn)