Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan ride-hailing,
Grab sedang melakukan pembicaraan untuk melepas saham dalam bisnisnya di
Thailand. Dilansir dari
Reuters, perusahaan yang berbasis di Singapura ini akan berencana menjual mayoritas sahamnya kepada
Central Group, perusahaan retail terbesar di Thailand.
Pembicaraan kedua perusahaan ini berlangsung di tengah kondisi persaingan Grab dan Gojek yang semakin memanas. Gojek dikabarkan akan mulai berbisnis ride-hailing di Thailand dan negara lain di kawasan tersebut dengan nilai investasi US$500 juta.
Jika kesepakatan dengan Central Group berlanjut, maka akan memperluas ikatan Grab dengan perusahaan pengecer di luar pengiriman makanan ke area bisnis seperti pembayaran digital dan e-commerce.
"Ada sinergi alami dengan kantor pusat," kata salah seorang sumber
Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Grab tertarik untuk melakukan bisnis dengan JD Central, sebuah perusahaan patungan e-commerce senilai US$500 juta yang diluncurkan Central awal tahun ini dengan raksasa e-commerce China JD.com.
Hingga saat ini, nilai kesepakatan belum ditentukan, meskipun diskusi telah berlangsung selama beberapa waktu.
"Menyelaraskan diri dengan Grup Sentral dapat membantu Grab mendapatkan persetujuan lebih cepat dalam mengembangkan bisnis pembayaran digital," kata Nattabhorn Juengsanguansit, Direktur Asia Group Advisors, penasihat hubungan pemerintah.
"Kesepakatan ini mewakili potensi sinergi untuk kedua belah pihak, misalnya dalam menurunkan biaya transportasi untuk bisnis makanan dan e-commerce di Central," tambahnya.
Central Group, yang dimiliki oleh keluarga miliarder Chirathivat, juga mengelola pusat perbelanjaan dan hotel di seluruh Thailand
(age)