Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan ride-hailing
Grab memandang wacana
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk membuat aplikasi
ride-hailing milik pemerintah sebagai hal yang positif.
"Kami sambut baik, pastinya industri ini telah dikembangkan jadi industri yang diminati oleh pemain lain, baik oleh pemerintah [maupun] swasta," ujar Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata saat dihubungi oleh
CNNIndonesia.com pada Rabu (19/9).
Menurut Ridzki, wacana ini tentu muncul sebagai bukti bahwa layanan
ride-hailing seperti yang disediakan oleh perusahaannya sangat diminati oleh masyarakat Indonesia. Ia juga mengaku bahwa pihaknya tidak melihat wacana Kemenhub ini sebagai suatu masalah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak masalah, justru ini bukti industri ini berkembang, layanan diminati banyak orang, dan Grab berkontribusi untuk itu," tuturnya.
Baru-baru ini, Kemenhub memiliki wacana untuk membuat aplikasi
ride-hailing serupa Gojek dan Grab. Ketika dimintai tanggapan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengaku tidak ikut berkolaborasi dengan Kemenhub dalam merealisasikan wacana tersebut.
Menteri Kominfo Rudiantara menjelaskan bahwa Kemenkominfo berperan sebagai regulator yang berfungsi untuk menelurkan kebijakan, bukan sebagai aplikator.
Meski demikian, ia mengakui bahwa memang memungkinkan untuk membuat aplikasi serupa dengan Gojek dan Grab, mengingat jumlah pasar Indonesia yang memang menggiurkan di era digital ini serta kemudahan pengurusan izin untuk membangun perusahaan rintisan (
startup).
(jnp&rbc/age)