Jakarta, CNN Indonesia -- Lockheed Martin menyatakan pihaknya memastikan armada pesawatnya sudah melewati pemeriksaan baik sebelum maupun sesudah penerbangan. Salah satunya adalah pesawat jenis C-130 yang diproduksi oleh pabrikan asal AS itu.
Hal ini diungkap Director BusDev C-130 Lockheed Martin, Rich Johnston. Lockheed sendiri merupakan perusahaan
pesawat antariksa dan pertahanan yang berbasis di Amerika Serikat (AS). Hasil produksinya adalah kapal Hercules, hingga pesawat antariksa.
"Semua pesawat udara itu harus didiagnosis sebelum melakukan penerbangan. Inspeksi
post-flight dan
pre-flight ke seluruh peralatan pesawat," ujar Johnston di acara Indo Defence 2018, Jiexpo, Jakarta Pusat, Rabu (7/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diagnosa ini dilakukan untuk mengetahui bahwa semua peralatan di pesawat berfungsi dengan prima. Dengan adanya diagnosa ini, teknisi yang merawat kapal bisa mengambil keputusan untuk melakukan langkah selanjutnya.
"Ada sistem diagnosa. Teknisi bisa melihat masalah apa. Dan kemudian bisa lakukan aksi terkait kalau ada masalah. Jadi memastikan alat tersebut berfungsi dengan baik," kata Johnston.
Seperti diketahui, belum lama ini terjadi kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP.
Berdasarkan manifes penerbangan, pesawat rute penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang itu mengangkut 189 penumpang.
Saat ini baik Badan SAR Nasional (Basarnas) maupun Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang mencari
cockpit voice recorder (CVR).
Salah satu bagian dari
black box itu sangat penting bagi KNKT untuk kepentingan investigasi yang bisa mengungkap penyebab jatuh pesawat dengan register PK-LQP tersebut.
Rekaman dari
Flight Data Recorder (FDR) pesawat nahas Lion Air PK-LQP menunjukkan empat penerbangan terakhir terdapat kerusakan pada
airspeed indicator atau penunjuk kecepatan.
(jnp/eks)