Jakarta, CNN Indonesia -- Group Head Major Accounts
Indosat Ooredoo Feby Sallyanto, menjelaskan rencana bisnis terkait operasional
fintech pembayaran dan keuangan digital Paypro yang masih dibiarkan menggantung, tidak ditutup namun juga belum ada strategi lanjutan.
Feby mengatakan keputusan tersebut dilakukan lantaran saat ini masih ada lebih dari 20
merchant atau perusahaan enterprise yang menggunakan Paypro sebagai solusi layanan keuangan bagi bisnis mereka. Di sisi lain, Indosat juga masih getol menawarkan Paypro sebagai solusi bagi mitra yang bekerja sama sehingga menganggap layanan ini tak perlu ditutup.
"Paypro sendiri sampai sekarang masih jalan bagi
merchant yang membutuhkan pembayaran digital. Penggunanya juga masih terus bertambah," ucap Feby di acara temu media di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (14/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada, Group Head Business Product, Budiharto juga menyebut hingga kini Paypro masih digunakan masyarakat untuk membayar tagihan rutin mulai tagihan listrik sampai BPJS.
Melihat hal tersebut, Budi mengatakan baik korporasi maupun masyarakat saat ini sudah mengarah ke digital. Hal itulah yang membuat Indosat merasa tak perlu "bakar duit" layaknya
fintech lainnya demi menambah jumlah pengguna dan mengantongi keuntungan.
"Kita tidak sekedar lempar (layanan) ke pasar, lalu kita kasih
gimmick-gimmick yang seolah-olah bakar uang. Kita di sini lakukan hal yang sesuai karena pengguna sudah ke arah digital dan malas bayar tagihan ke Kantor Pos misalnya," ucap Budi.
Kendati demikian, Indosat sejauh ini tidak mau membuka kemungkinan membuka keran kerja sama dengan pihak lain untuk mengoperasikan layanan dompet digitalnya. Budi juga enggan membeberkan kontribusi Paypro terhadap keseluruhan pertumbuhan bisnis Indosat.
"Kita sejauh ini tidak menghitung seberapa spesifik,karena kita melihat layanan digital itu secara menyeluruh," kata Budi.
Paypro merupakan layanan solusi pembayaran dan dompet digital Indosat yang digunakan untuk menggantikan operasional Dompetku. Layanan pembayaran digital merupakan salah satu solusi yang disediakan Indosat disamping
e-commerce Cipika.
Bedanya, Indosat sudah lebih dulu mengakhiri operasional Cipika pada Mei 2017 lalu. Sementara untuk layanan dompet digital, Indosat bekerja sama dengan Paypro sebagai bentuk kelanjutan operasional Dompetku.
(kst/evn)