Senator AS Bakal Minta Kongres Cegat Perusahaan China

CNN Indonesia
Senin, 10 Des 2018 17:35 WIB
Senator AS menyebut bahwa ia akan mengusulkan ke Kongres agar mereka mencegat perusahaan telekomunikasi China agar produk mereka tidak masuk ke negara itu.
Ilustrasi (REUTERS/Alexander Bibik)
Jakarta, CNN Indonesia -- Senator Amerika Serikat mengaku akan mengajukan pelarangan bagi perusahaan jaringan telekomunikasi asal China. Pelarangan ini akan diajukan ke majelis tinggi menanggapi ditangkapnya petinggi Huawei pada akhir pekan silam.

Sebab menurut Marco, pemerintah China bisa meminta perusahaan yang ada di negara itu untuk membuka data pengguna. Sementara hal itu tak bisa dilakukan di Amerika Serikat.

"Kita harus memahami bahwa perusahaan China tidak seperti perusahaan Amerika. Kita bahkan tidak bisa meminta Apple membukakan iPhone untuk investigasi teroris," jelas Senator Amerika Serikat Marco Rubio pada CBS, Minggu (10/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika China meminta perusahaan telekomunikasinya, 'kami ingin mendapatkan semua data yang telah kau kumpulkan di semua negara perusahaanmu beroperasi', mereka akan melakukan itu. Tanpa perlu perintah pengadilan, tak perlu. Mereka akan melakukan itu, harus melakukan itu," lanjutnya.

Rubio yakin kali ini usulnya akan didukung oleh Gedung Putih karena dia menyebut beberapa perusahaan asal China seperti Huawei dan ZTE telah membuat keamanan Amerika terancam.

Februari lalu, Kepala CIA, FBI, NSA, dan direktur intelijen nasional ke Komite Intelijen Senat merekomendasikan agar AS tidak menggunakan produk dari Huawei dan ZTE. Mereka mengajukan alasan kalau perangkat telekomunikasi ZTE dan Huawei dianggap bisa digunakan untuk memata-matai.

Selain masalah keamanan, Huawei juga terjerat masalah lain dengan AS. Chief Financial Officer Huawei Technologies Co. Meng Wanzhou dituduh melakukan kongkalikong untuk mengakali embargo dagang AS untuk Iran. AS menduga Huawei menggunakan anak perusahaan tidak resmi yang disebut Skycom untuk menjual perangkat telekomunikasi ke Iran.

Meng dianggap melakukan penipuan ketika pada 2013 ia membuat pengakuan palsu kepada bank di AS. Saat itu ia menyebut kalau perusahaannya tidak memiliki hubungan dengan perusahaan HongKong yang bekerjasama dengan perusahaan telekomunikasi Iran.

Meng disebut telah menyembunyikan hubungan antara Huawei dan Skycom, padahal sebenarnya karyawan Skycom bekerja untuk perusahaan besar China tersebut. Menurut jaksa Crown John Gibb-Carsley Huawei telah mengoperasi Skykom tanpa sepengetahuan bank di AS itu, menurut CNN.

Di sisi lain, otoritas Kanada mewakili kehadiran AS dalam kasus terhadap Meng pada akhir pekan lalu dengan harapan untuk mengekstradisinya. Jaksa AS menolak membebaskan Meng dengan uang jaminan. Sebab, putri pendiri Huawei itu memiliki kekayaan berlimpah sehingga dia akan mudah membayar berapapun untuk melarikan diri.

Jaksa mencatat bahwa Meng sudah mulai menghindari perjalanan ke AS sejak dia mengetahui pemerintah AS melakukan penyelidikan.

Lembaga keuangan AS kini menyebut transaksi Skykom melanggar undang-undang sanksi dan mereka ingin transaksi itu dikenakan denda. Sayangnya, Crown tidak menyebutkan nama-nama bank yang terlibat.

Sementara itu, pengacara Meng, David Martin, mengatakan bukti yang disajikan jaksa tidak membuktikan kliennya melanggar hukum AS atau Kanada. Undang-undang perjanjian AS sangat kompleks, telah berubah dari waktu ke waktu, dan ada pengecualian untuk peralatan telekomunikasi dalam sanksi Iran di negara itu. (kst/eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER