Supremasi 'Star Wars' AS vs Uni Soviet Lewat Misi Apollo 11

CNN Indonesia
Jumat, 19 Jul 2019 13:40 WIB
Perang Dingin menjadi ajang untuk pamer kemajuan teknologi antara AS dan Uni Soviet, salahs atunya ditandai dengan peluncuran misi Apollo 11 ke permukaan Bulan.
Neil Armstrong saat berada di dalam wahana antariksa yang membawanya ke Bulan. (Foto: NASA / AFP)
Pasca Perang Dunia kedua, persaingan supremasi di ranah teknologi antara kedua negara adidaya tersebut semakin kentara.

Dilansir Space, AS merasa menjadi negara terunggul ketika ekonomi terus melesar. Oleh karena itu, muncul ekspektasi jika AS juga akan unggul di ranah sains dan teknologi.

"Ada harapan bahwa jika sesuatu akan terjadi dalam sains dan teknologi, Amerika akan menjadi yang pertama," kata sejarawan luar angkasa dari Fordham University Asif Siddiqi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siddiqi mengatakan ekspektasi ini tidak terwujud dalam perlombaan antariksa. Pasalnya Uni Soviet mengalahkan AS untuk tonggak luar angkasa berulang kali.

Atas alasan ini, Kennedy kemudian mengambil alih misi antariksa pada 1961 dengan mengusulkan kepada kongres untuk mendaratkan manusia di Bulan dan mengembalikannya dengan selamat di Bumi.

Akan tetapi, misi ambisius ini membutuhkan anggaran yang juga tak kalah ambisius. Pemerintah AS akhirnya mengalokasikan dana US$25 miliar untuk mendukung program Apollo di era 1960-an. Angka ini setara dengan 2,5 persen dari produk domestik bruto (PDB) AS pada masa itu setiap tahunnya selama kurang lebih 10 tahun.

Proyek misi ambisius Apollo berjalan dari tahun 1961 hingga 1972. Kendati demikian NASA berhasil mewujudkan impian Kennedy di tahun 1969.



Armstrong dan Buzz menjadi tonggak sejarah sebagai manusia pertama yang berhasil menginjakkan kaki di Bulan melalui misi Apollo 11. Sejumlah astronaut lain kemudian mengikuti jejak Armstrong dan Buzz untuk melengkapi kesuksesan AS di ranah antariksa.

Sebagai orang pertama yang menjejakkan kaki di Bulan, Armstrong juga dikenal lewat salah satu ucapan fenomenanya hingga abad ini. Saat itu ia melompat ke permukaan Bulan untuk merayakan keberhasilannya.

"Ini hanya langkah kecil untuk sejarah manusia, sebuah lompatan besar untuk umat manusia," ucapnya kala itu. (jnp/evn)

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER