Jakarta, CNN Indonesia -- Kebakaran hutan yang terjadi selama beberapa pekan terakhir mengancam spesies tanaman dan hewan penghuni asli hutan
Amazon, Brasil. Laporan Badan Luar Angkasa Brasil, INPE mencatat tahun ini menjadi rekor kebakaran terparah dengan 72.843 titik api.
Otoritas berwenang mencatat dua negara bagian Brasil, Mato Grosso dan Para mengalami peningkatan kebakaran hutan sepanjang tahun 2019. Kendati kebakaran hutan dianggap sebagai hal lumrah selama musim kemarau, namun petani nakal yang membakar hutan untuk membuka lahan diduga semakin memperparah.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut spesies tanaman dan hewan penghuni asli Amazon yang ekosistemnya terancam lantaran terjadi kebakaran hutan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kacang Brasil (Brazil-nut tree)Pohon kacang Brasil sebagian besar ditemukan di hutan hujan Amazon di Brasil, Bolivia, Kolombia, Venezuela, Ekuador, dan Peru. Tanaman ini tumbuh baik di hutan hujan dataran rendah yang lembab.
Mengutip
WWF, tanaman ini sensitif terhadap deforestasi atau proses penghilangan hutan alam dengan cara penebangan untuk diambil kayunya atau mengubah peruntukan area hutan menjadi non-hutan.
Pohon kacang Brasil bergantung pada agoutis untuk menyebarkan benih, seekor lebah untuk penyerbukan dan tanaman lain di hutan hujan untuk kelangsungan hidup.
Pohon kapuk BrasilKapok
tree atau pohon kapuk Brasil (
Ceiba pentandra) disebut sebagai raksasa hutan hujan Amazon. Dalam setahun pohon ini diyakini bisa tumbuh mencapai ketinggian 4 meter. Tanaman ini bisa tumbuh dengan ketinggian mencapai 50 hingga 60 meter.
Spesies ini sebenarnya telah menyebar dari Amerika Selatan hingga seluruh Neotropik dari Meksiko selatan ke Amazon. Selain menghuni kawasan Amazon, pohon ini juga tumbuh di Afrika Barat, Semenanjung Melayu, dan Indonesia.
Kelebihan pohon kapuk yakni akan memunculkan bau tak sedap yang dipancarkan oleh bunga merah muda dan putih untuk menarik kelelawar. Berikutnya kelelawar berpindah dari satu pohon ke pohon lain untuk memberi makan nektar (sari bunga) yang memfasilitasi proses penyerbukan.
Masyarakat setempat memanfaatkan kayu ringan dari pohon kapuk untuk mengukir sampan (perahu kayu). Sementara gumpalan serat yang dihasilkan kerap dikenal sebagai 'kapas sutra'.
Kapas sutra yang dihasilkan pohon kapuk disebut sebagai serat alami paling ringan di dunia yang bisa digunakan untuk bahan baku bantal dan selimut. Benih, daun, kulit kayu, dan getah pohon kapuk juga telah dimanfaatkan untuk mengobati disentri, demam, hingga sakit ginjal oleh masyarakat asli Amazon selama ratusan tahun.
 Pohon karet salah satu spesies penghuni hutan Amazon. (Foto: Kham) |
Pohon karetDi alam liar, pohon karet (Hevea brasiiliensis) bisa tumbuh hingga ketinggian 30-40 meter dan bisa hidup hingga 100 tahun. Pohon ini dikenal dengan getah putih seperti susu yang disebut lateks dan mengalir bebas dari pohon saat sepotong kulit kayu dipotong.
Saat proses reproduksi, buah dair pohon karet akan meledak ketika masak dan menyebarkan banyak biji di sekitar pohon. Spesies ini bbiasnaya ditemukan di hutan basah dataran rendah, lahan basah, dan zona riparian seperti yang ditemukan di wilayah Amerika Selatan seperti Brasil, Venezuela, Ekuador, Kolombia, Peru, dan Bolivia.
Berlanjut ke halaman berikutnya: Spesies hewan penghuni Amazon
JaguarJaguar merupakan spesies kucing terbesar di Amerika Selatan. Saat ini, sejumlah besar jaguar hanya ditemukan di daerah-daerah terpencil di Amerika Selatan dan Tengah, khususnya di lembah Amazon.
Tidak seperti kucing kebanyakan, jaguar tidak menghindari air karena mereka adalah perenang yang cukup baik. Jaguar juga memakan hewan yang lebih besar seperti rusa, peccary, capybaras, dan tapir.
Mengutip
National Geographic, sebagian besar jaguar berwarna cokelat atau jingga dengan bintik-bintik hitam yang khas. Hewan ini lebih senang hidup sendiri dan akan menandai tempat yang kerap disinggahi dengan cakaran. Hingga kini jaguar menjadi buruan karena bulunya yang eksotis.
 Jaguar Brasil penghuni hutan Amazon. (Foto: REUTERS/Bruno Kelly) |
ManateeHabitat manatee umumnya berada di danau dan laguna. Hewan ini cenderung mencari cabang-cabang sungai yang lebih besar untuk bebas bergerak menemukan tanaman yang bisa dikonsumsi.
Memliki kulit berwarna coketal dan sangat keriput, hewan ini diyakini sebagai dewa laut. Ketika musim hujan, manatee akan mengkonsumsi makanan lebih banyak. Dengan kata lain selama satu hari mereka bisa memakan tanaman 9 hingga 15 kilogram. Mereka juga memiliki kemampuan berpuasa selama berminggu-minggu sampai berbulan-bulan selama musim kemarau.
Manatee cenderung hidup berkelompok selama musim kemarau lalu pada bulan Januari dan Juni merupakan waktu yang tepat bagi Manatee untuk membuat keturunan. Masa kehamilan yang akan dilewati setidaknya 13 bulan.
CapybaraCapybara atau hydrochoerus hydrochaeris banyak ditemukan di berbagai daerah di Amerika Selatan dan Panama. Hewan pengerat ini memiliki bobot hingga 65 kilogram dengan ciri-ciri fisik memiliki jari kaki berselaput yang menjadikannya perenang ulung.
Selain itu, mereka juga dapat bertahan hidup di bawah air hingga lima menit. Seperti hewan pengerat lainnya, gigi depan Capybaras tumbuh terus-menerus untuk mengimbangi kerusakaan akibat memakan rumput.
Capybara dewasa akan memiliki rambut kasar yang berfungsi sebagai penangkal cahaya matahari.
 Foto: CNN Indonesia/Timothy Loen |