Fenomena IMEI 'Zombie' Hantui Regulasi IMEI

CNN Indonesia
Senin, 07 Okt 2019 10:10 WIB
Fenomena IMEI 'zombie' bukan hal baru, mengingat ponsel-ponsel yang beredar kerap menggunakan IMEI dari ponsel yang sudah rusak dan tak terpakai lagi.
Ilustrasi (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat Telekomunikasi dari ITB, Ian Joseph membeberkan soal fenomena IMEI zombie. IMEI ini disebut zombie karena ponsel yang beredar saat ini kerap menggunakan IMEI dari ponsel bekas yang sudah rusak dan tak dipakai lagi.

IMEI zombie ini menurut Ian bukanlah suatu fenomena yang baru. Selain itu, menurutnya sangat mudah untuk mendapat IMEI zombie ini. Saat ini, dengan perangkat lunak atau aplikasi yang ada di Google Play Store, ponsel yang baru dan aktif pun bisa di kloning dengan mudah.

"Gampang jika mau cloning IMEI, tinggal download di Google Play Store. Bahkan HP yang masih aktif pun kita bisa kloning dengan mudah hanya dengan modal mengetahui IMEI dari kardus HP. Itu programnya namanya IMEI generator," ujar Ian dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (4/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Playstore memang banyak aplikasi IMEI Generator yang bisa membuat IMEI zombie. Agung menjelaskan hal ini bisa terjadi karena IMEI Generator tersebut menggunakan sistem operasi untuk menghasilkan IMEI dari ponsel yang sudah mati.

Praktek KloningIMEI 

Sejatinya nomor IMEI didapat dari GSMA (Global System for Mobile Communications Association). Satu nomor IMEI didaftarkan untuk satu slot kartu SIM. Sehingga pada ponsel dengan SIM ganda, bakal memiliki dua nomor IMEI.

"Namun seiring dengan kemajuan teknologi IT, HP yang sudah mati, IMEI-nya bisa dipergunakan lagi untuk beberapa handset," ujarnya.

Komisioner Bada Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Agung Harsoyo mengakui banyak ponsel dengan IMEI kloning yang beredar di Indonesia.

Namun, menurut penuturan Kemenperin kloning ini tidak saja dilakukan lewat IMEI generator. Menurut Eko Yulianto Widodo, Kepala Subdirektorat Industri Peralatan TIK, Perkantoran, dan Elektronika, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), kloning juga bisa dilakukan oleh pemilik merek.

"Karena (untuk mendapat nomor IMEI) dari GSMA harus berbayar. Jadi, misal mereka mau produksi 150, yang 50 bisa kloning dari yang 100," tuturnya kepada CNNIndonesia beberapa waktu lalu (23/1).

Untuk mengidentifikasi IMEI kloning ini, menurut Eko bisa dideteksi oleh operator. Pada ponsel dengan IMEI kloning, operator akan mendeteksi IMEI yang sama aktif bersamaan. Jika aturan IMEI sudah berlaku, operator bisa mematikan salah satu IMEI ganda ini. Laporan serupa juga didapat BRTI, seperti dituturkan Komisioner BRTI Agung Handoyo.

Menurut penuturan Eko, operator juga mendeteksi ponsel tanpa IMEI yang beredar di Indonesia. Padahal seharusnya tiap perangkat memiliki identitas IMEI.

Dengan adanya beberapa perangkat yang aktif pada saat yang bersamaan dengan satu IMEI, menunjukkan bahwa perangkat telekomunikasi tersebut menggunakan IMEI kloning.

Kunci IMEI

BRTI sendiri berencana untuk membuat peraturan untuk melawan fenomena IMEI 'zombie' atau IMEI cloning ini. Mereka akan membuat aturan agar produsen mengunci IMEI pada perangkat agar tak bisa ditimpa IMEI baru.

"Keamanan identitas itu itu sesungguhnya bisa dikunci. Oleh karena itu kami sedang diskusi untuk membuat regulasi perangkat agar IMEInya itu dikunci sehingga tidak bisa dipotong oleh sistem operasi," kata Agung kepada wartawan di daerah Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (3/10)

Sebab, jika tak ditanggulangi ia khawatir fenomena ini akan membuat regulasi pemblokiran International Mobile Equipment Identity (IMEI) jadi tak efektif. Tanpa aturan untuk membuat IMEI terkunci di ponsel ia khawatir penerapan regulasi IMEI zombie akan menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

"Ketika masyarakat awam membeli perangkat telekomunikasi dan mereka tidak tahu kalau perangkatnya tersebut menggunakan IMEI zombie atau kloning lalu diblokir oleh pemerintah, pasti akan terjadi kegaduhan," jelasnya. (jnp/eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER