Jakarta, CNN Indonesia -- Badan antariksa Amerika (
NASA) menunjuk Southwest Research Institute (SwRI) untuk menjalankan misinya ke Pluto. Dalam eksplorasi ini harus menjabarkan desain pesawat ruang angkasa dan memproyeksikan berapa anggaran yang harus digelontorkan untuk melakukan melakukan penelitian di "planet kerdil" itu.
"Kami sangat senang dipercaya NASA untuk menjalankan misi ke Pluto. Konsep misi ini adalah mengirim satu pesawat ruang angkasa ke orbit Pluto selama dua tahun," kata Ketua Tim Studi Carly Howett dikutip dari laman resmi SwRI.
Perjalanan untuk melakukan penelitian ini adalah salah satu dari 10 studi misi berbeda yang disponsori NASA untuk program Planetary Science Decadal Survey (PSDS). Hasil studi ini akan dikirim ke PSDS yang akan dimulai pada 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, SwRI pernah diamanatkan NASA untuk menjalankan misi New Horizons pada Juli 2015, salah satu tugasnya adalah mengambil foto Pluto dari jarak dekat.
Saat itu SwRI mengandalkan pesawat antariksa bernama Flyby. Hasilnya, Pluto merupakan benda langit kompleks yang memiliki gundukan es setinggi 2 mil (3,2 kilometer) dan dataran nitrogen yang luas.
Sebelumnya, Administrator NASA Jim Bridenston menyatakan bahwa Pluto masih menjadi bagian dari planet yang ada di tata surya.
"Asal tahu saja, dalam pandangan saya, Pluto adalah sebuah planet," kata Jim saat menghadiri acara di Universitas Colorado AS dikutip ScienceAlert melalui akun Twitter @CReppWx.
Pluto sebenarnya telah dikeluarkan dari daftar sembilan planet oleh Serikat Astronomi Internasional atau International Astronomical Union (IAU) pada Agustus 2006. Sebab, Pluto dikategorikan sebagai 'planet kerdil' bukan planet.
Langkah yang dilakukan IAU itu pun memunculkan respon beragam di kalangan peneliti astronomi untuk mendefinisikan arti planet yang sebenarnya.
Di dalam laporannya, IAU mengatakan bahwa ada perbedaan definisi antara planet dan 'planet kerdil'. Planet menurut mereka benda langit yang mengorbit di sekitar Matahari, memiliki massa yang cukup untuk melakukan gravitasi, dan dapat membersihkan lingkungan di sekitar orbitnya.
Sedangkan 'planet kerdil' juga berada di orbit sekitar matahari dan memiliki massa namun mereka belum bisa membersihkan lingkungan yang ada di sekitar orbitnya.
(din/mik)