Jakarta, CNN Indonesia -- Tangan 'jahil' Heru Iswanto membuahkan hasil. Berawal iseng-iseng, Heru yang berprofesi sebagai
polisi itu kini dapat membuat
foto-foto hitam putih zaman dulu atau jadul jadi punya cerita berbeda melalui warna.
Heru mengaku mulai menggemari teknik memoles foto yang mempunyai nilai sejarah itu sejak tahun 2016. Saat itu ia iseng membuka media sosial Facebook dan menemukan beragam foto jadul, namun sudah diberi warna.
Padahal ia tahu, saat itu belum ada teknologi yang membuat hasil jepretan kamera berwarna dari ponsel, DSLR, atau digital.
"Jadi saya ini iseng lihat-lihat kok ada foto jadul tapi bewarna. Ini saya heran. Apa bener ya. Eh tidak tahunya banyak," kata Heru saat dihubungi lewat telepon, pada Jumat (8/11).
Heru pun akhirnya belajar mewarnai foto sendiri dengan bekal menguasai dasar aplikasi Photoshop dan bertanya ke rekan-rekannya yang ahli.
Menurut Heru objek pertama yang dijadikan bahan uji coba merupakan fotonya sendiri. Ia coba mewarnai foto hitam putihnya dengan ilmu seadanya. Heru bilang hasil pertama tidak terlalu mengecewakan.
Berawal dari sana, ia pun mulai mengembangkan teknik pewarnaan foto agar hasil yang diperoleh menjadi lebih maksimal dan pengerjaannya tidak terlalu memakan waktu.
"Saya
browsing dapat caranya, dan sembari nanya-nanya juga sama yang udah duluan untuk warnain foto. Teknik itu bagaimana," katanya.
Teknik Mewarnai Foto
Heru yang juga bertugas di satuan lalu lintas Polda Metro Jaya berpangkat Aipda ini mengatakan punya beberapa kiat dalam pewarnaan foto.
Pertama selalu gunakan foto dengan kualitas gambar tertinggi atau
high resolution. Jangan memakai foto dengan kualitas jelek agar hasilnya bagus usai diedit.
"Cari foto yang kualitasnya jernih," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, jangan pernah takut bermain warna dan
tools yang ada pada aplikasi Photoshop. Aplikasikan semua ide untuk ditumpahkan ke foto yang ingin diberi warna.
Dahulu, ia bercerita saat mengedit foto, sebelumnya pasti melakukan
cropping atau memotong objek yang ingin diwarnai terlebih dahulu. Baru setelahnya objek tersebut diwarnai dengan cara diblok. Namun teknik itu terlalu memakan waktu.
Ia akhirnya berdiskusi dengan seorang teman untuk mendapat teknik baru. Menurut Heru teknik barunya menggunakan tools bergambar kuas. Bisa dibilang teknik baru ini membuat pewarnaan dengan cara 'dikuas'.
"Tapi saya masih kurang puas juga. Akhirnya saya
combain teknik saya yang pertama sama yang dari teman. Terus saya saya dapat lagi teknik baru ya saya gabung," kata Heru.
"Nah teknik lama itu warnanya baku, kalau milih hijau ya udah hijau saja. Cuma tinggal ngatur kecerahan. Tapi ini ada lagi teknik namanya kalau kami bilang solid colour. Teknik ini kalau saya mau warna apa, terus saya rasa tidak pas masih bisa ganti warna," ucap Heru lagi.
Menurut Heru pewarnaan foto tidak memerlukan perangkat berspesifikasi khusus dengan bandrol mahal. Ia pun mengaku hanya menggunakan PC atau personal computer.
"Yang standar juga udah cukup. Saya gunakan PC core i3 dan CS6 (Photoshop). Tidak ada gunakan iMac walau
pengen sih, tapi belum sanggup. Dulu aja saya cuma pake PC Windows XP CS2 bisa. Sekarang udah saya install Windows 8 CS6," kata Heru.
Heru menambahkan foto hitam putih yang diberi 'sentuhan' bukan berarti sama dengan warna asli.
"Jadi kalau ada foto menggunakan seragam militer itu pasti saya samakan dengan aslinya. Tapi kalau sisanya pasti itu ya imajinasi saya saja," kata dia.
Jadi Ladang Cari Uang Tambahan
Heru melanjutkan kreasinya tidak jarang menjadi ladang untuk meraup uang tambahan. Beberapa pengikutnya pada akun media sosial kerap memesan foto untuk diberi warna.
Satu foto ia bandrol Rp100 ribu hingga Rp300 ribu tergantung banyaknya objek yang diwarnai. Sedangkan durasi untuk mengedit foto hanya satu jam hingga dua jam saja.
"Lumayan pas waktu senggang saja saya
kerjain. Terus pas di rumah gitu," katanya.
[Gambas:Instagram]
Terkait foto yang selama ini diwarnai, Heru mengatakan tidak pernah meminta izin khusus. Sebab foto-foto yang diedit merupakan gambar dari internet dan sudah tersebar luas. Lagi pula, ia mengatakan foto dari internet bukan untuk jual-beli.
Heru menambahkan hingga saat ini sudah 800 lebih foto hitam putih dieditnya agar punya warna.
"Itu foto dari internet yang saya warnain kembali. Kalau itu saya tidak jual-belikan karena melanggar hak cipta, dan saya tidak tandai kalau foto itu hasil jepretan saya. Kalau foto pesanan, kan pasti fotonya dari yang mesan terus mereka ingin minta dieditin," ucap Heru.
(ryh/dal)