Jakarta, CNN Indonesia -- Grab meluncurkan program 'Mendobrak Sunyi' (Break the Silence) dalam lingkup regional untuk menciptakan lebih banyak kesempatan bagi teman Tuli dan orang dengan keterbatasan pendengaran.
Grab mencatat saat ini terdapat 500 mitra pengemudi tuli yang tersebar di Asia Tenggara. Ditargetkan, jumlah tersebut bakal terus bertambah tahun depan.
Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan inisiatif "Mendobrak Sunyi" memberikan kesempatan bagi teman tuli atau penyandang keterbatasan pendengaran untuk dapat berpartisipasi lebih baik dalam ekonomi digital melalui ekosistem Grab.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Grab selalu percaya bahwa setiap orang berhak mendapatkan kesempatan dan ambil bagian dalam ekonomi digital saat ini. Oleh karena itu, kami juga percaya bahwa Teman Tuli berhak mendapatkan kesempatan yang sama," ujar Neneng melalui keterangannya, pertengahan November lalu.
Pada September 2019, Grab telah memperbaharui program yang sudah berjalan di Malaysia dan Thailand. Dia mengatakan, inti dari misi 'Grab for Good' adalah memastikan bahwa setiap orang, terlepas dari latar belakang atau kemampuan yang mereka miliki, bisa merasakan manfaat dari ekonomi digital.
Ketua DPP Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) Bambang Prasetyo menyatakan mendapatkan kesempatan bekerja dengan penghasilan yang cukup selalu menjadi tantangan bagi orang tuli. Terlebih seringkali kesempatan bekerja tidak menyediakan alternatif cara berkomunikasi selain lewat suara sehingga menyulitkan orang tuli mendapat pekerjaan.
"Kami sangat bersyukur perusahaan seperti Grab telah merangkul kami ke dalam platform mereka sehingga orang Tuli bisa menjadi mitra pengemudi, merchant (GrabFood) atau mitra pengiriman barang. Grab Indonesia telah membantu memberdayakan orang tuli sehingga lebih percaya diri dan mandiri secara ekonomi. Kami percaya, merupakan langkah penting bagi Indonesia guna mewujudkan bangsa yang lebih inklusif bagi semua," ujar Bambang.
Salah satu mitra Grab tuli asal Bandung Al Kautsar Wirawan mengaku sempat kesulitan mendapat pekerjaan karena keterbatasan yang dimilikinya. Namun Grab memberikannya kesempatan dan akses untuk mendapatkan penghasilan melalui platform Grab.
"Saya diberhentikan oleh perusahaan tempat saya bekerja karena masalah pendengaran. Menemukan kesempatan kerja baru sangatlah sulit, sampai saya menemukan Grab. Saya sangat bersyukur atas kesempatan ini dan senang melihat Grab terus berupaya untuk meningkatkan pengalaman berkendara kami melalui platformnya."
(fef)