Hal ini barangkali tak pernah terbayangkan oleh Anda. Suatu hari, terpikir untuk memasak olahan ikan. Karena pandemi Covid-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda menurun, Anda pun memilih berbelanja lewat GrabMart, dengan diantar oleh mitra pengantar Grab.
Belanja Anda hari itu, membuat GrabMart yang dituju terus buka. Mereka tetap bisa menjual ikan kepada pelanggan, yang artinya para nelayan pun juga tetap bisa melaut, menjaring ikan, dan menjualnya kepada pemasok.
Mitra pengantaran Grab yang mendapat order mengantar ikan ke rumah pun bisa bertahan hari itu. Dalam skala lebih besar, hal serupa terjadi kepada para pemilik restoran yang memerlukan lebih banyak bahan mentah dan bumbu-bumbu untuk tetap berjualan. Dengan demikian, pemilik bisa membayar gaji para pegawainya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, masih ada banyak orang yang mendapat rezeki dari satu sentuhan jari di layar ponsel. Ekosistem seperti ini akan terus berputar, meliputi berbagai layanan Grab lainnya, termasuk GrabKios dan GrabExpress.
Sebagai salah satu platform terbesar di Indonesia, Grab menyatakan peduli terhadap UMKM dengan meluncurkan program #TerusUsaha yang membantu UMKM beradaptasi dan berkembang di era tatanan baru Covid-19. Situs Grab for Good menunjukkan bagaimana roda ekonomi bisa diputar melalui hal-hal kecil.
Maka jangan anggap remeh pesanan Anda di aplikasi Grab, sekalipun hanya secangkir kopi atau sepiring gado-gado. Ada banyak orang terlibat dalam pemenuhan pemesanan tersebut, mulai dari petani kopi atau petani sayur, sampai pemilik toko dan mitra pengantar itu sendiri. Lewat pesanan di Grab, Anda telah menyemangati para usahawan untuk terus usaha.
(rea)