Rakyat Tolak Omnibus Law jadi Topik Pembicaraan di Twitter

CNN Indonesia
Selasa, 13 Okt 2020 07:58 WIB
Netizen kembali mengeluarkan reaksi beragam terkait Undang-Undang Cipta Kerja.
Aksi demo menolak Undang-Undang Cipta Kerja. (Foto: CNN Indonesia/ Huyogo)
Jakarta, CNN Indonesia --

Aksi menolak Undang-Undang Cipta Kerja terus berlanjut hari ini Selasa (13/10) memunculkan tagar #UmmatBersatuTolakOmnibuslaw dan #RakyatMenolakOmnibuslaw di media sosial Twitter. Dua tagar ini banyak dibicarakan sejak beberapa jam lalu.

Salah satu akun yang menggunakan tagar #UmmatBersatuTolakOmnibuslaw adalah @EdiH70902741. Dia mendoakan massa yang menggelar aksi menolak Omnibus Law tetap semangat dan kuat.

"Semangat dan kuatkanlah mereka yg sedang berjuang untuk masa depan bangsa ini...," kicau @EdiH70902741, Selasa (13/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senada, @Wikijohn5 juga menggunakan tagar itu untuk memberi semangat massa yang menggelar aksi menolak UU Omnibus Law. Dia meminta Omnibus Law dicabut.

"Ayo semangat kawan kawan sebangsa dan setanah air #CabutOmnibusLaw #UmmatBersatuTolakOmnibuslaw," kicau @Wikijohn5.

Di sisi lain, akun @nun___14 menggunakan tagar #RakyatMenolakOmnibuslaw untuk mengingatkan tentang aksi yang dilakukan oleh massa dari Front Pembela Islam dkk. Dia mengaku menolak aturan yang merugikan rakyat.

"Aksi 13 10 Tolak Omnibus Law... Tolak apapun bentuk peraturan yg merugikan rkyt..," kicau @nun___14.

Sedangkan @Heru0031 menilai partai koalisi pemerintah tidak memaksakan UU Cipta Kerja. Sebab, dia menyebut UU itu sudah ditolak oleh banyak kalangan.

"Semua kalangan sudah menolak UU Omnibus law, mulai dr mahasiswa, buruh, ormas Islam, akademisi, dan tidak ada yg mendukung UU tersebut kecuali partai koalisi, mohon untuk tidak memaksakan UU ini," kicau @Heru0031.

Cukup banyak elemen masyarakat menggelar aksi menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja yang dirancang oleh pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat. Bahkan, aksi tersebut berujung bentrok dengan aparat di sejumlah daerah.

Dikabarkan sebelumnya, Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI bakal menggelar aksi demonstrasi menolak Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja pada Selasa (13/10) mendatang. Aksi akan terpusat di Istana Negara dengan titik kumpul di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Tiga ormas besar termasuk ke dalam bagian aliansi ini, yakni Persaudaraan Alumni (PA) 212, Front Pembela Islam (FPI), dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama.

"Benar," kata Wakil Sekretaris Jenderal PA 212 Novel Bamukmin kepada CNNIndonesia.com, Minggu (11/10).

(jps/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER