Aksi pihak aparat penegak hukum dan kepolisian dalam pengamanan aksi demonstrasi Omnibus Law UU Ciptaker tersebar dan menjadi trending topic di Twitter.
Melalui tagar #MahasiswaAtauPerusuh dan #RakyatBukanCumaElu, warganet membagikan video polisi yang menangani para demonstran dalam aksi penolakan UU Ciptaker Omnibus Law..
Kedua tagar tersebut menjadi trending topic di Indonesia. Tagar #MahasiswaAtauPesuruh telah dicuitkan sebanyak 24 ribu kali. Dalam tagar ini warganet merekam berbagai aksi yang dilakukan oleh polisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu warganet membagikan rekaman CCTV di kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) yang menunjukkan aksi pemukulan seorang polisi ke satpam universitas.
Satpam tersebut dipukul karena mengingatkan polisi bahwa sedang berada di lingkungan kampus. Saat itu polisi sedang menembakkan gas air mata ke lingkungan kampus.
Warganet lainnya juga membagikan aksi kekerasan terhadap seorang mahasiswa. Namun, belum diketahui apakah kekerasan itu dilakukan akibat ada provokasi sebelumnya atau tidak.
Dalam video, sebagian polisi melakukan kekerasan sementara mahasiswa mengangkat tangan sembari menyebut, "bukan saya Pak."
Sementara sebagian polisi lain berusaha melerai dan mengingatkan kalau terekam kamera.
Sementara itu di tagar #RaykatBukanCumaElu warganet juga membagikan berbagai aksi kekerasan.
Dalam kedua tagar ini, sesungguhnya warganet juga membagikan cuplikan-cuplikan video yang meneduhkan hati.
Salah satu video menunjukkan dialog antara polisi dengan demonstran yang berdamai setelah polisi berdialog dengan pelaku aksi kalau ia juga rakyat biasa yang sama-sama membayar pajak.
Warganet lainnya membagikan video TNI yang sedang memberikan air dan mengolesi odol untuk para demonstran.
Sebelumnya, dua jurnalis CNNIndonesia.com mengalami kekerasan fisik dan intimidasi saat meliput demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, Kamis (8/10).
Thohirin diduga dipukul oleh aparat kepolisian di kawasan Jakarta Pusat. Sementara jurnalis CNNIndonesia.com di Surabaya, Farid Miftah Rahman, juga mengalami intimidasi saat meliput demo menolak Omnibus Law Cipta Kerja.

Sementara itu, Jurnalis Merahputih.com, Ponco Sulaksono, yang meliput demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Jakarta Pusat, sempat tidak diketahui keberadaannya hingga Kamis (8/10) malam.
Kini, dia dikabarkan berada di Markas Polda Metro Jaya setelah ditangkap aparat kepolisian saat bertugas meliput demonstrasi.
(jnp/eks)