Ahli RI Respons Vaksin Covid-19 AstraZeneca 70 Persen Ampuh

CNN Indonesia
Selasa, 24 Nov 2020 18:25 WIB
Ahli mengungkap di balik klaim efektif 70 persen vaksin corona yang dikembangkan AstraZeneca dan Universitas Oxford Inggris.
Ilustrasi. Ahli membeberkan di balik klaim efektif 70 persen vaksin corona yang dikembangkan AstraZeneca dan Oxford (AP/John Cairns)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perusahaan obat asal Inggris AstraZeneca dan Universitas Oxford mengklaim AZD1222 yang mereka kembangkan berhasil mencapai tingkat keampuhan 70 persen melawan Covid-19 akibat infeksi virus corona.

Ahli biologi molekuler Ahmad Rusdan Handoyo mengatakan persentase efikasi vaksin AZD1222 merupakan data gabungan dari dua uji klinis, yakni di Inggris sebesar 90 persen dan di Brazil sebesar 60 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"AstraZeneca ini menarik karena 70 persen itu data gabungan dari dua uji klinis," ujar Ahmad kepada CNNIndonesia.com, Selasa (24/11).

Ahmad mengaku belum dapat menjelaskan mengapa tingkat efikasi vaksin itu mengalami perbedaan. Akan tetapi, dia menyebut uji klinis di Inggris menggunakan satu setengah dosis dan di Brazil dengan dua dosis.

Dia menambahkan secara logistik vaksin AstraZeneca juga lebih mudah karena bisa disimpan di kulkas biasa dan biayanya relatif murah dibanding Moderna.

Lebih dari itu, dia menilai vaksin AstraZeneca menarik karena diklaim dapat menurunkan terjadinya OTG. Namun, dia berkata klaim itu harus dibuktikan lewat data yang saat ini belum dipublikasikan.

"Harus tunggu publikasinya. Belum jelas juga berapa banyak kasus berat yang terjadi pada plasebo," ujar Ahmad.

Lebih lanjut, Ahmad menyampaikan bahwa laporan awal AstraZeneca memberikan pelajaran bahwa meskipun imunitas terbentuk bagus seperti yang ditunjukkan di uji klinis Fase 2, efektifitasnya tetap harus diuji di Fase 3.

"Demikian juga nanti kita akan tunggu hasil uji klinis Fase 3 Sinovac," ujarnya.

Terkait Sinovac, dia memaparkan sekilas tingkat imunitasnya di Fase 2 tampak tidak setinggi Moderna, Pfizer, dan AstraZeneca. Tapi, menurutnya belum tentu tingkat efektifitas vaksin ini rendah.

(jps/eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER